EKBIS.CO, TULANGBAWANG, LAMPUNG -- Harga cabai rawit hijau di Kabupaten Tulangbawang, Provinsi Lampung melonjak dari semula Rp 40.000 per kilogram menjadi Rp 80.000 per kg. Sementara, harga cabai rawit merah naik menjadi Rp 90.000 per kg.
Menurut para pedagang di Tulangbawang, Sabtu, kenaikan harga tersebut dipicu faktor cuaca buruk yang melanda beberapa daerah penghasil cabai di Provinsi Lampung.
Salah seorang pedagang cabai rawit di pasar tradisonal Unit 2 Tulangbawang Mala (40) mengatakan, saat ini cabai rawit mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. "Sekarang ini harganya Rp 80 ribu per kilogram," kata Mala.
Dia menerangkan, selain faktor cuaca hujan, kenaikan harga cabai rawit tersebut dikarenakan minim pasokan cabai rawit. Bahkan, harga cabai rawit sebelumnya sempat menyentuh Rp 100.000 per kilogram.
Menurut dia, sejak awal tahun 2017 ini harga cabai rawit terus naik. Selain cabai rawit, harga tomat juga mengalami kenaikan. Sebelumnya, harga tomat Rp 7.000 per kg, kini menjadi Rp 17.000/kg.
Akibat kenaikan harga cabai rawit, minat pembeli berkurang dan menurunkan omzet pedagang. Sementara itu, harga cabai merah juga naik menjadi Rp 90.000/kg.
Pedagang sayuran itu mengatakan, kenaikan harga cabai tersebut karena pasokan bahan baku untuk membuat sambal tersebut terbatas dan banyak lahan cabai petani yang rusak hingga menyebabkan gagal panen akibat curah hujan yang cukup tinggi.
Kenaikan harga cabai rawit itu juga disampaikan oleh pedagang bumbu dapur di Pasar Menggala, Tulangbawang, Kartini.
Harga cabai melonjak seiring dengan pasokan dari petani yang terbatas karena dampak anomali cuaca yang terjadi saat ini dengan intensitas hujan yang sering mengguyur di wilayah Lampung,
sehingga membuat banyak tanaman cabai yang membusuk dan gagal panen.
Ia mengatakan saat ini stok cabai yang berkualitas baik sulit didapatkan karena stok dari petani berkurang, sehingga memicu kenaikan harga cabai di pasaran.