EKBIS.CO, JAKARTA -- Gerakan Tanam Cabai di pekarangan menjadi usalah satu upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap cabai segar. Sedikitnya 10 juta benih cabai dalam polibag akan dibagikan Kementerian Pertanian (Kementan) tahun ini.
Direktur Sayur dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura Kementan Yanuardi mengatakan, pemberian benih cabai yang sudah berusia 2 bulan dilakukan untuk menghindari kegagalan. "Kalau biji nggak jadi mungkin cara pnyemaiannya," kata dia kepada Republika melalui sambungan telepon, Rabu (11/1).
Tahun 2016 lalu, sebanyak 280 ribu benih cabai dalam polibag telah dibagikan kepada kelompok rumah tangga di Jabodetabek. Sebenarnya, kata dia, penanaman cabai di pekarangan dengan menggunakan polibag tidak lah sulit. Masyarakat cukup dengan rutin melakukan penyiraman dan pemberian pupuk.
Pupuk yang digunakan pun tidak perlu menggunakan pupuk pabrik, cukup dengan pupuk organik yang ada di sekitar. "Dengan air cucian beras, air cucian daging bisa digunakan," ujar dia.
Sementara itu untuk masyarakat yang ingin melakukan penanaman cabai dari biji juga bisa dilakukan. Namun perlu memperhatikan tingkat kesuburan tanah. "Masyarakat biasanya disemai saja tanpa diolah tanahnya," lanjut dia.
Seharusnya, ia melanjutkan, tanah yang akan menjadi media tanam dibersihkan terlebih dahulu kemudian diberi pupuk organik. Dibuat tempat penyemaian tersebut terlindungi dengan naungan plastik untuk menghindari burung dan ayam.
Dengan adanya gerakan tanam cabai tersebut, diakui Yanuardi, selain mampu memenuhi kebutuhan sendiri juga menjadi sumber tambahan ekonomi. Sebab, produksi cabai yang berlebih bisa dijual pemiliknya kepada tetangga lain yang membutuhkan.