EKBIS.CO, JAKARTA -- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksi kredit pada 2017 akan tumbuh sebesar 9,2 persen. Pertumbuhan kredit ini, harus diikuti dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang diproyeksikan akan sebesar 7,2 persen. Jika tidak, maka akan berpengaruh terhadap suku bunga deposito.
Direktur Eksekutif Penjaminan dan Manajemen Risiko LPS Didik Madiono mengatakan, secara umum pada 2016 likuiditas perbankan melonggar.
"Ada tren peningkatan suku bunga simpanan di akhir tahun yang sebelumnya tren menurun tapi ada tren peningkatan, peningkatan terjadi pada suku bunga masuk all 6 bps rupiah dan 4 bps valas," tutur Didik di Kantor LPS, Kamis (12/1).
Untuk itu, LPS mempertahankan suku bunga simpanan sebesar 6,25 persen untuk simpanan rupiah dan 0,75 persen untuk simpanan valas. Sementara itu, ekspansi kredit pada tahun ini diperkirakan ini harus didukung dengan pertumbuhan DPK. Apabila kebutuhan ekspansi tidak cukup, maka bank akan berlomba menaikkan dana nasabah dengan menaikkan suku bunga.
LPS menilai dari beberapa prediksi global, FFR akan naik 2 kali dan akan menyebabkan ada pengetatan di likduidtas.
"Tapi kalau kami lihat prospeknya masih relatif rendah dan dampaknya terhadap rupiah apakah kenaikan USD bisa memicu kenaikan suku bunga acuan BI dan suku bunga pasar," kataKepala Ekskutif LPS Fauzi Ichsan menambahkan.
Fauzi menjelaskan, dengan LDR 90,7 persen saat ini akan ada ruang peningkatan namun akan relatif terbatas. Dengan target pertumbuhan kredit bank sentral sebesar 10-12 persen, akan memasukkan kebutuhan likuiditas yang besar, kecuali dengan perbankan menerbitkan surat utang.
"Kami akan cermati lagi apakah perebutan itu akan menimbulkan kenaikan suku bunga simpanan," kata Fauzi.
Sementara itu dari sisi kualitas kredit, pada 2017 rasio NPL diperkirakan akan membaik dan ebrada di bawah 3,00 persen.