“Upaya pengentasan kemiskinan memang menghadapi kendala yang tidak ringan, misalnya merosotnya harga komiditi-komoditi unggulan Sumsel antara lain karet dan kelapa sawit, dimana sebagian besar masyarakat menggantungkan pendapatannya pada komoditas tersebut,” katanya.
Ekowati juga menjelaskan bahwa pada 2016 Pemprov Sumsel telah menggulirkan progam “Gertak Sejuta Mandiri” untuk mengoptimalkan program-program pengentasan kemiskinan bersama seluruh /stakeholder// yaitu pemerintah, swasta dan BUMN (CSR), peguruan tinggi dan NGO.
Sementara itu dari data BPS Sumsel, berdasarkan hasil survei sosial ekonomi nasional (Susenas), batas garis kemiskinan (GK) Sumsel 2015 sebesar Rp 340.958 per kapita per bulan. Berdasarkan GK jumlah pendidikan miskin pada 2015 tercatat sekitar 1.112.000 jiwa.