EKBIS.CO, JAKARTA -- Harga cabai rawit merah yang masih tinggi membuat pemerintah melakukan berbagai skema untuk menstabilkan harga cabai. Namun, disatu sisi pemerintah mengklaim bahwa kondisi cuaca dan adanya La Nina membuat produksi cabai sempat tak stabil.
Direktur Jendral Holtikultura, Kementerian Pertanian, Spundik Sujono mengatakan telah melakukan manajemen tanam yang optimal untuk memastikan stok cabai tetap tersedia. Sayangnya, cuaca yang tak mendukung memang menjadi salah satu faktor kuota produksi berkurang.
"Produktifitas memang terganggu, tanaman ada. Saya selalu menyampaikan, iklim la nina itu mempengaruhi sekali cabai rawit. Terutama dari sisi pembungaan. Bunganya cenderung gugur. Pematangan buah yang terlambat juga. Jadi proses pematangan yang terganggu," ujar Spundik di Kantor Dirjen Holitikultura, Jumat (13/1).
Spundik menjelaskan menjelang Februari mendatang ia berharap harga Cabai bisa kembali normal. Selain karena La Nina yang sudah habis, ia juga mengatakan perhitungan manajemen tanam, akan banyak stok yang bisa memenuhi kebutuhan konsumen.
"Kita berdoa ya sama sama, semoga Februari semua sudah kembali normal ya," ujar Spundik.