EKBIS.CO, TASIKMALAYA -- Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tasik mengadakan rapat koordinasi guna mencari solusi atas kenaikan harga cabai rawit merah. Dari hasil rapat, TPID berencana mengadakan operasi pasar cabai rawit merah.
Wakil Ketua TPID sekaligus Kepala Kantor Perwakilan BI Kota Tasik Wahyu Purnama mengatakan untuk solusi jangka pendek, pihaknya akan mengadakan sidak pasar dan sentra produksi. Tujuannya memantau bagaimana ketersediaan pasokan dan fluktuasi harga.
Pemkot Tasik juga diharapkan berkoodinasi dengan Perum Bulog Sub Divisi Regional Ciamis guna melakukan operasi pasar. "Lewat operasi pasar cabai rawit merah tentu diharapkan bisa menjual dengan harga di bawah pasar," katanya.
Selain itu, masyarakat diimbau agar mengalihkan konsumsi cabai rawit merah dengan jenis cabai merah. Sebab untuk saat ini, pasokan cabai merah masih tersedia. Lewat alih konsumsi ini pula diharapkan harga cabai rawit merah dapat ditekan agar menurun.
Tak hanya itu, masyarakat diingat kembali agar menanam cabai di pekarangan rumah. "Pasokan cabai merah masih stabil dan harganya di bawah cabai rawit merah, jadi konsumsi itu saja untuk sementara agar harga bisa ditekan," ujarnya.
Tak hanya itu, masyarakat diingat kembali agar menanam cabai di pekarangan rumah. Menurutnya, solusi jangka panjang atas mahalnya harga cabai rawit merah adalah dengan penguatan peran pemanfaatan pekarangan rumah untuk budi daya hortikultura. Selain cabai, tentunya masyarakat bisa menanam berbagai tanaman agar minimal kebutuhan keluarga bisa terpenuhi.
Solusi lainnya yaitu peningkatan peran Toko Tani Indonesia (TTI) agar tak hanya menjual beras, tapi juga komoditas hortikultura yang harganya fluktuatif sekaligus penyumbang inflasi. Lewat metode TTI, Kelompok Tani (Poktan) akan menjual hasil panennya ke TTI yang ditunjuk resmi Kementerian Pertanian.
TTI memperoleh modal pembelian produk panen itu dari Kementan sebagai wujud keperdulian terhadap stabilisasi harga. "Hal ini agar dapat memotong mata rantai distribusi cabai, sehingga cabai dapat lebih terkendali dan stabil," ucapnya.