EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman akan mengejar penambahan Luas Tambah Tanam (LTT) untuk menghasilkan 3 juta ton dalam dua bulan ini. Saat ini, sudah ada sekitar 6,5-6,6 juta ton padi di Tanah Air.
"Kalau kita tambah 3 juta lebih itu kita target 10 juta, dulu hanya 8 juta," ujar dia kepada wartawan saat ditemui di Gedung Kementerian Pertanian, Senin (30/1).
Itu artinya selama tiga bulan ke depan Kementan perlu meghasilkan sediktinya 1 juta ton padi per bulan. "Nggak boleh di bawahnya kalau tidak ingin terjadi paceklik di Indonesia," lanjut Amran.
Peningkatan LTT juga digenjot untuk dilakukan terhadap komoditi bawang yang tidak boleh di bawah 13 ribu hektare per bulan. Itu untuk menjaga agar pemerintah tidak melakukan impor. Begitu juga dengan produksi jagung yang dijaga agar tidak di bawah 400 ribu hektare per bulan.
Ia melanjutkan, hal tersebut merupakan hasil dari dilakukannya evaluasi harian. Diakuinya, dengan melakukan evaluasi harian pihaknya dapat mengetahui apa yang dibutuhkan dan terjadi pada komoditi pertanian dalam tiga bulan kemudian.
Lulusan Universitas Hasanuddin tersebut melanjutkan, monitoring harian dilakukan untuk seluruh tanaman pangan, perkebunan dan juga peternakan. "Kita monitor harian bukan lagi mingguan," tegasnya.
Sementara itu Dirjen Tanaman Pangan Kementan Sumardjo Gatot Irianto mengatakan, LTT padi pada September-Oktober yang didedikasikan untuk panen Januari menghasilkan sekitar 900 ribu hingga 1 juta ton. Angka tersebut cukup besar meski ia masih berharap terjadi peningkatan pada bulan selanjutnya mencapai 1,6 juta atau 1,7 juta ton.
Bahkan pertanaman November lalu diakinya akan menghasilkan sekitar 1,6 hingga 2 juta ton pada panen Februari nanti. Gatot mengatakan, dengan adanya stok, kebutuhan masyarakat akan terpenuhi dengan baik tanpa perlu melakukan impor.
Namun, Bulog juga memiliki peran besar untuk menyerap hasil produksi dan mendistribusikannya kepada asyarakat. "Barang ada, kita maksimalkan serapan Bulog. (Saat ini) kami sedang kejar luas tanam," ujar dia