EKBIS.CO, JAKARTA -- Pengamat Ekonomi, Fabby Tumiwa mengatakan keputusan pemerintah untuk melakukan penyesuaian tarif listrik setiap tiga bulan sekali merupakan kebijakan yang menguntungkan bagi Industri. Ditengah iklim eknomi yang belum pasti, hal ini bisa memberikan waktu yang lebih panjang bagi industri untuk bisa merencanakan keuangannya dengan baik.
Fabby mengatakan kebijakan ini memang paling terasa dampaknya pada konsumen. Sebab, dinamika ekonomi global memang membuat penyesuaian tarif menjadi lebih ketat. Dengan keputusan pemeirntah menyesuaikan tarif listrik selama tiga bulan sekali memberikan sedikit kelonggaran dan kepastian usaha bagi para pelaku bisnis.
"Dengan memperpanjang waktu berarti agregat tiga bulan itu kan, dinamikanya lebih panjang daripada setiap bulan. Bisa saja, nanti tidak ada kenaikan, kalaupun ada kenaikan bisa lebih kecil, nah fluktuatif yang lebih panjang," ujar Fabby saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (10/2).
Tarif Listrik akan Berubah Tiap Tiga Bulan
Namun disatu sisi Fabby melihat bahwa yang akan berpengaruh pada cash flow PLN. Ia mengataka meski tak harus menelan rugi yang banyak atas penyesuaian tarif tiap tiga bulan sekali ini namun dari sisi penerimaan pasti akan ada pengaruhnya bagi PLN.
"Tapi kalau begitu yang agak terpengaruh adalah cash flow nya PLN. Berarti mereka kan harus dari sisi cash flow lama menahan perubahan itu. Meskipun dalam satu tahun PLN gak rugi, karena secara agregat memang bisa naik dan turun. Tapi dari sisi cash flow PLN saja yang akan terpengaruh," ujar Fabby.
Namun Fabby menilai, kebijakan ini cukup positif karena lebih menguntungkan bagi konsumen. Ia mengatakan hal ini bisa menjadi angin segar bagi pelaku bisnis.
"Lebih menguntungkan buat konsumen, dan untuk konsumen seperti industri dan bisnis, dengan kondisi ekonomi yang belum stabil bisa merencanakan keuangan dengan lebih baik," ujar Fabby.