Kamis 16 Feb 2017 01:32 WIB

Ini Janji Menteri PUPR untuk Memperbaiki Jalan Pantura di Indramayu

Rep: lilis handayani/ Red: Budi Raharjo
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono meninjau jalur pantura Indramayu yang banyak berlubang, Rabu (15/2).
Foto: Republika/Lilis Handayani
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono meninjau jalur pantura Indramayu yang banyak berlubang, Rabu (15/2).

EKBIS.CO, INDRAMAYU -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meninjau jalur pantura Indramayu, Jawa Barat, yang kondisinya berlubang-lubang, Rabu (15/2). Menteri pun menargetkan perbaikan penambalan jalan berlubang itu selesai dalam dua pekan.

 

"Saya minta dalam waktu dua pekan harus selesai," tegas Basuki, saat meninjau ruas jalan pantura di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

 

Basuki menjelaskan, perbaikan tersebut difokuskan terlebih dulu pada upaya penambalan jalan berlubang. Hal itu dimaksudkan agar lubang-lubang di jalan bisa tertutup. Perbaikan itu bersifat sementara sambil menunggu perbaikan secara permanen. "Ini kan mengganggu sekali," kata Basuki.

 

Basuki mengatakan, untuk perbaikan secara permanen/total, saat ini masih menunggu proses tender yang masih berlangsung. Adapun anggaran perbaikan permanen untuk jalur pantura mulai Karawang hingga Losari, mencapai kurang lebih Rp 280 miliar.

 

Ketika ditanyakan mengenai upaya perbaikan jalan di jalur Pantura Indramayu yang terkesan lamban, Basuki mengatakan, hal itu dikarenakan faktor hujan. Menurutnya, perbaikan jalan di saat hujan akan membuat jalan menjadi cepat rusak kembali.

 

Sementara itu, saat disinggung mengenai banyaknya korban yang berjatuhan akibat kondisi jalur Pantura yang berlubang, Basuki mengatakan, hal itu tidak semata-mata akibat kondisi jalan. Namun, ada juga faktor perilaku pengendara yang bisa mengakibatkan kecelakaan.

 

"Kalau transportasi kan prasarana, regulasi dan perilaku. Kalau kecelakaan mungkin termasuk juga perilakunya," tutur Basuki.

 

Jalur Pantura Indramayu mengalami kerusakan parah yang terjadi secara merata pada jalur dari arah Cirebon menuju Jakarta. Kerusakan serupa juga terjadi pada jalur sebaliknya.

 

Kerusakan jalan berupa lubang-lubang pada permukaan jalan yang menganga dengan diameter bervariasi, mulai dari sekitar 30 centimeter sampai satu meter, serta kedalaman hingga 50 centimeter.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement