Kamis 16 Feb 2017 08:03 WIB

Andalkan Komoditas, Pertumbuhan Ekonomi Sumatra dan Kalimantan Paling Rendah

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Laju pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatra dan Kalimantan selama periode 2016 tercatat yang paling rendah dibanding pulau-pulau lain di Indonesia. Berdasarkan data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi di Pulau Kalimantan hanya meningkat 2,01 persen, sedangkan perekonomian di Sumatra hanya tumbuh 4,29 persen.

Deputi Kepala BPS bidang Statistik Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, perlambatan ekonomi di dua pulau tersebut dipicu oleh merosotnya harga komoditas di pasar dunia. Padahal, perekonomian di Kalimantan dan Sumatra bergantung pada komoditas.

Di Kalimantan Timur misalnya, aktivitas perekonomian ditopang oleh kegiatan penambangan batu bara dan minyak bumi. Sementara, pertumbuhan ekonomi di Sumatra tengah dihantam oleh turunnya harga kelapa sawit.

"Jadi memang betul kalau perlambatan ini karena pengaruh harga komoditas," ujarnya kepada Republika, Rabu (15/2).

Namun begitu, sambung Sasmito, di tahun 2017 diperkirakan akan ada rebound. Harga minyak dan CPO diperkirakan akan naik. Kendati begitu, untuk batu bara, menurut Sasmito potensi kenaikannya masih belum pasti.

Oleh sebab itu, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah menurunnya harga komoditas ekspor, ia menyarankan agar pemerintah fokus mengembangkan industri hilir. Sasmito menyebut, ekspor minyak goreng masih harus ditingkatkan.

Kemudian, ia juga menyarankan agar industri tak hanya berhenti sampai memproduksi CPO. Sebab, CPO memiliki banyak produk turunan yang jika dihasilkan akan memberikan nilai tambah yang lebih besar.

"Pemerintah perlu mendorong pengembangan produk dan pemasarannya di mancanegara. Kita juga harus melakukan diversifikasi produk supaya dapat menyasar semua target pasar," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement