Senin 20 Feb 2017 17:18 WIB

Mentan Apresiasi Sistem Penyerapan Jagung Lokal

Red: Mansyur Faqih
Amran Sulaiman (ilustrasi)
Foto: Republika/ Rendra Purnama
Amran Sulaiman (ilustrasi)

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengapresiasi kerja sama Japfa dan Vasham karena telah membangun sistem yang terintegrasi dalam mendukung pemenuhan kebutuhan jagung bagi industri pakan ternak. 

"Yang dilakukan Japfa sudah baik. Karena membangun (corn) dryer, jadi ada processing (untuk jagung basah). Hal ini luar biasa, karena membuat solusi permanen untuk petani jagung," ujar Amran dalam kunjungannya ke corndryer milik Vacham di Katibung, Lampung Tengah.

Mentan juga mengapresiasi kamampuan Vasham untuk menerima jagung dengan kadar air masih tinggi dengan harga yang kompetitif. Karena dengan sistem itu, petani dan pengusaha saling diuntungkan. "Vasham masih menerima jagung dengan kadar air tinggi semisal 32 persen sehingga dengan seperti ini petani juga diuntungkan," ungkap dia.

Rachmat Indrajaya, external relations director Japfa menjelaskan, perusahaan telah berkomitmen dengan Vasham untuk menyerap hasil jagung lokal. Vasham menjadi pihak yang akan melakukan pendampingan dengan petani serta memastikan kualitas produksi jagung sesuai dengan standar pabrik pakan.

Vasham merupakan sebuah inisiatif wirausaha sosial yang dilahirkan oleh Irvan Kolonas untuk mendampingi dan membantu petani jagung. Sejak tiga tahun lalu,  Vasham mulai melakukan pendampingan petani, terutama di Lampung, untuk menghasilkan panen yang bisa diserap industri. 

Upaya yang dilakukan mulai dari memberikan bantuan permodalan dalam bentuk bibit, pupuk, dan biaya operasional. Vasham juga membantu menangani pascapanen dengan basis kelompok tani untuk pemipilan hingga siap kirim ke pabrik pakan ternak.

"Awal tahun ini kamu mulai mengoperasikan corndryer untuk mampu menyerap varian kualitas produksi petani. Hasil panen jagung pipil dari petani meskipun sudah dikeringkan seringkali masih memiliki kadar air tinggi, sehingga perlu dikeringkan kembali untuk diterima pabrik pakan," ujar  Irvan Kolonas, CEO Vasham dalam keterangan, Senin (20/2).

Kerja bareng antara Vasham dan Japfa dapat membangun jembatan untuk menutup jarak antara petani dan industri selama ini. Tuntutan industri untuk menerima jagung dengan kadar air 15persen tidak mampu dipenuhi petani karena proses pengeringan yang hanya mengandalkan sinar matahari.

Di pihak lain, petani juga mengalami kesulitan permodalan dengan tingginya harga bibit dan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi. Hal tersebut diperparah jika mereka tidak mampu menghasilkan jagung dengan tingkat kekeringan sesuai standar perusahaan. 

Komitmen Japfa dan Vasham tersebut mampu membangun sistem yang terintegrasi dari masa tanam hingga pengelolaan pasca panen dan langsung diserap industri.

Selain meninjau corndryer, Mentan juga melakukan panen raya di lokasi kemitraan Vasham di Desa Tanjung Agung, Katibung, Lampung Selatan. Di lokasi tersebut dengan dukungan dari Japfa, Vasha, bekerja sama dengan Universitas Lampung untuk mendampingi petani jagung dalam sejak masa tanam hingga panen.

Kerja sama kemitraan Vasham dengan petani saat ini telah mampu merangkul sebanyak 6.428 petani yang tersebar di Lampung dan Jawa Tengah. Guna menyerap hasil petani dampingan dan petani jagung lainnya, Vasham membangun corndryer dengan kapasitas 400 ton per hari dan memiliki gudang yang mampu menampung hingga 24 ribu ton jagung. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement