Kamis 23 Feb 2017 14:08 WIB

'Kedatangan Raja Salman Jadi Kesempatan Emas Pariwisata Bali'

Red: Andri Saubani
Menteri Pariwisata Arief Yahya (kiri) dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong (kanan) menghadiri Forum Investasi Regional 2017 di Nusa Dua, Bali, Kamis (23/2).
Foto: ANTARA FOTO/Wira Suryantala
Menteri Pariwisata Arief Yahya (kiri) dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong (kanan) menghadiri Forum Investasi Regional 2017 di Nusa Dua, Bali, Kamis (23/2).

EKBIS.CO, NUSA DUA – Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud yang rencananya berlibur di Bali diharapkan mendongkrak pariwisata Pulau Dewata dan Indonesia.

"Kalau rajanya datang maka rakyatnya akan datang juga," katanya ditemui usai menjadi pembicara dalam Regional Investment Forum 2017 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis (23/2).

Raja Salman dijadwalan melakukan kunjungan kenegaraan di Jakarta 1-3 Maret dan berlibur ke Bali mulai 4-9 Maret 2017. Dalam lawatannya ke Indonesia, Raja Salman dijadwalkan membawa sekitar 1.500 rombongan dengan menggunakan sedikitnya enam pesawat.

Kunjungan ini juga sangat bersejarah bagi Indonesia karena lawatan Raja Arab Saudi terakhir ke Tanah Air pada 1970 atau 47 tahun lalu. Menurut Arief, kunjungan ke Pulau Dewata tersebut merupakan kegiatan keluarga kerajaan alias kegiatan berlibur pribadi. "Ini merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk promosi pariwisata," ucapnya.

Kedatangan Raja Salman di Bali untuk berlibur itu diharapkan memberikan pengaruh positif bagi rakyatnya termasuk wisatawan dari negara-negara di kawasan Timur Tengah. Arief menjelaskan wisatawan dari Timur Tengah merupakan salah satu wisatawan kelas premium dengan tingkat pengeluaran yang tinggi yakni sekitar 2.000 dolar AS untuk sekali kunjungan.

Meski demikian, jumlah wisatawan dari Timur Tengah ke Indonesia masih rendah yakni dibawah 200 ribu orang. Jumlah itu masih kalah dibandingkan Malaysia dan Thailand yang sudah mencapai 300 ribu dan 600 ribu orang.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement