EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan pengelola jaringan ATM Bersama PT Artajasa mengaku tak terganggu dengan hadirnya ATM Link Himbara yang digagas oleh empat bank BUMN yakni Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Negara Indonesia (BNI). Pada akhir 2016, sebanyak 10 ribu ATM Link Himbara sudah berhasil digabungkan.
Direktur Bisnis Artajasa Anthoni Morris mengatakan, sistem pembayaran di Indonesia sangat luas sehingga tidak perlu khawatir. "Bank juga banyak konsep pembayarannya juga banyak. Jadi sama-sama kita bangun Indonesia, nggak ada masalah," jelasnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (2/3).
Menurutnya jumlah transaksi masyarakat juga terus bertambah terutama kartu debet. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) sepanjang 2015 saja transaksi menggunakan kartu ATM atau debet menembus nominal Rp 4.000 triliun dengan volume transaksi mencapai empat miliar.
Rencananya, BI juga akan mengeluarkan ketentuan mengenai gerbang pembayaran nasional atau National Payment Gateaway (NPG) pada April mendatang. Semula dijadwalkan terbit pada akhir tahun lalu.
"Kini NPG sudah masuk tahap implementasi untuk debit.Direncanakan akhir maret ini pilotingnya enam bank yaitu BNI, Mandiri, BCA, Arta Graha, Bank DKI, dan Bank Mega," ujar Anthoni.
Ia menambahkan, sementara itu Artajasa sebagai pengelola ATM Bersama juga membuat Debet Bersama. Debet Bersama nanti transaksinya akan menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC). Sehingga ke depan semua transaksi bisa dilakukan cukup dengan dua atau tiga EDC.
"Kami akan segera launching itu. Untuk Debet Bersama tahun ini yg akan bergabung ada 20 bank. Kami harapkan bisa berkolaborasi," tutur Anthoni.
Ia menyatakan, sekitar 1 Juni mendatang sudah bisa dipasarkan ke masyarakat, tentunya dengan mengikuti ketentuan NPG dari BI.