EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah mendorong adanya kerja sama di antara negara-negara yang tergabung dalam Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia atau Indian Ocean Rim Association (IORA). Oleh karenanya, melalui konferensi IORA yang tengah berlangsung di Jakarta, Indonesia membuka peluang kerja sama di sektor industri bagi negara-negara anggota.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, sektor-sektor yang ditawarkan antara lain industri perkapalan dan peralatannya, pengolahan hasil laut, komponen otomotif, petrokimia dan gasifikasi batubara, serta produk hilir agro.
“Industri-industri tersebut termasuk sektor padat karya serta berorientasi ekspor dan subtitusi impor,” ujarnya, usai menghadiri IORA Business Summit di Jakarta, Senin (6/3).
Selain itu, sambung Airlangga, Indonesia juga harus meningkatan akses pasar dengan negara-negara anggota IORA, yang mayoritas merupakan pasar non-tradisional, melalui kerangka kerja sama bilateral supply chain.
Menperin menambahkan, upaya yang juga perlu dilakukan adalah menginisiasi pelaksanaan business matching dengan negara-negara IORA serta mengoptimalkan peran Kedutaan Besar Republik Indonesia dalam mempromosikan kemampuan industri dalam negeri dan potensi pasar bagi kedua belah pihak.
“Peningkatan kerja sama seperti pelatihan dalam membangun kapasitas industri telah dilakukan dengan Mozambik dan Seychelles di sektor industri kecil dan menengah,” paparnya.
Seperti diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi IORA yang diselenggarakan pada tanggal 5-7 Maret 2017 di Jakarta Convention Center. Konferensi tersebut diikuti oleh 21 negara yang menjadi anggota IORA, yakni Australia, Bangladesh, Comoros, India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagascar, Malaysia, Mauritius, Mozambique, Oman, Seychelles, Singapura, Somalia, Afrika Selatan, Srilanka, Tanzania, Thailand, Uni Emirat Arab dan Yaman.