Selasa 14 Mar 2017 15:12 WIB

BKPM Sebut Korsel Sepakati Investasi Rp 2,6 Triliun di 2 Sektor Ini

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Kepala Badan Koordinat Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong memberikan sambutannya saat meresmikan layanan investasi tiga jam sektor ESDM di Gedung BKPM, Jakarta, Senin (30/1).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kepala Badan Koordinat Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong memberikan sambutannya saat meresmikan layanan investasi tiga jam sektor ESDM di Gedung BKPM, Jakarta, Senin (30/1).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan para pengusaha Korea Selatan akan berinvestasi di berbagai sektor Indonesia.  Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, pekan ini diharapkan ada beberapa proyek yang disepakati.

"Ekspektasi saya minggu ini di sektor infrastruktur dan listrik ada beberapa proyek yang akan diteken. Kira-kira nilainya 200 juta dolar AS (sekitar Rp 2,6 triliun)," ujarnya kepada wartawan, di Jakarta, Selasa, (14/3).

Ia mengungkapkan, di Indonesia banyak pabrik asal Korea Selatan yang sudah menyerap lapangan kerja, sudah lebih dari 500 ribu orang meliputi pabrik tekstil dan sepatu.

"Banyak pengusaha sepatu Korea yang punya pabrik di Cina terus bikin lagi di sini. Jadi prosesnya jalan terus," kata Thomas. Saat ini Korea Selatan merupakan negara investor terbesar nomor tiga di Indonesia.

Menurutnya, investasi perusahaan Korea di Tanah Air masih didominasi industri manufaktur. Sebanyak 71 persen dari total investasi selama lima tahun terakhir periode 2012 sampai 2016 berada di sektor manufaktur.

Selain itu. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan Korea Trade Investment Agency (KOTRA) untuk promosi investasi. Kepala BKPM Thomas Lembong dan CEO KOTRA Kim Jae Hong pun menandatangani nota kesepahaman (MoU) di sela Indonesia-Korea Business Summit di Jakarta, Selasa, (14/3).

"Diharapkan ini dapat membantu perusahaan-perusahaan Korea Selatan (Korsel) maupun Indonesia dalam mengembangkan usahanya," ujar Thomas. Ia menambahkan, investasi merupakan hubungan resiprokal seperti perdagangan.

Dengan begitu, masing-masing harus terlibat dalam mengembangkan investasi di kedua negara. "Bukan hanya mereka (investor Korsel) investasi ke sini, kita juga investasi ke sana, tapi saat ini masih banyak memang dari mereka ke kita," kata Thomas.

Promosi investasi utamanya membidik beberapa sektor unggulan Indonesia dan Korsel. Hal itu meliputi pertukaran informasi, dokumentasi, publikasi, dan lainnya. Korsel merupakan investor terbesar ketiga yang masuk ke Indonesia setelah Singapura dan Jepang. Bahkan investasi dari perusahaan Korsel ke Indonesia mencapai 7,5 miliar dolar AS untuk 7.607 proyek selama 2012-2016.

Baca juga: Jokowi Tawarkan Investasi 4 Sektor ke Konglomerat Korea Selatan

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement