EKBIS.CO, PANDEGLANG-- Seluas 120 hektare lahan jagung di Kabupaten Pandeglang panen dengan produktivitas 6 ton per hektare. Panen disaksikan langsung oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang tengah melakukan kunjungan kerja ke Desa Kadujangkung, Kecamatan Mekarjaya, Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Panen jagung ini diprediksi tembus pasar Malaysia.
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, luasan lahan panen di wilayahnya terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Pada 2015, panen hanya dilakukan di lahan seluas 3.800 hektare dan naik 2 persen menjadi 3.900 hektare pada 2016.
"Sedangkan target 2017 ini seluas 9 ribu hektare dengan membangun lahan tidur," katanya melalui siaran yang diterima Republika.co.id, Rabu (29/3).
Ia pun menyambut baik upaya Kementerian Pertanian untuk menambah luas tanam jagung seluas 3 juta hektare tahun ini. Hal tersebut diharapkan mampu menjadikan Pandeglang yang kini telah menjadi lumbung padi Banten, juga sebagai lumbung jagung.
"Unggulan kita (red; Kabupaten Pandeglang) bukan hanya gabah, diharapkan juga menjadi lumbung jagung," ujar dia.
Senada dengan Irna, Amran berharap Banten dapat menopang kebutuhan jagung nasional khususnya DKI Jakarta.
"Dengan melihat masih banyaknya lahan yang tak termanfaatkan, diharapkan Provinsi Banten dapat mengembangkan 200 ribu hektare lahan jagung," katanya.
Dia pun siap membantu benih jagung untuk 100 ribu hektare beserta sarana dan prasaran pendukung lainnya seperti alat mesin pertanian. Selain menopang kebutuhan ibu kota, Malaysia juga menjadi pasar yang dituju produksi jagung tanah air. Saat ini, kata dia, Malaysia siap menerima jagung dari Indonesia.
Menurutnya, dengan melihat Indonesia yang mampu menurunkan impor jagung secara drastis yakni sekitar 3 juta ton atau 66 persen, Malaysia siap mengimpor jagung dari Indonesia. Untuk harga jagung sendiri, Amran memastikan harga jagung pipil basah dapat terjaga di angka Rp 3.150 per kg sesuai Permendag 63 tahun 2016.