EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat mengungkapkan, jumlah investor di pasar modal terus meningkat. Ia menjelaskan, setiap bulannya terjadi pertumbuhan sekitar 12 ribu investor.
Bahkan pada 3 April lalu, ada penambahan sebesar 786 investor. ''Itu artinya jumlah investor di indonesia itu terus berkembang,'' kata Samsul, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (5/4).
Menurut dia, pertumbuhan investor yang signifikan tersebut merupakan efek positif yang dilakukan semua stakeholder baik Bursa Efek, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan semua pelaku pasar, untuk meningkatkan kontribusi terutama investor domestik di pasar modal indonesia. Jumlah investor, kata dia, saat ini sudah mencapai 566 ribu. ''Ini merupakan loncatan cukup sigfinikan dibandingkan beberapa tahun yang lalu,'' ujarnya.
Kepala Pengawas Pasar Modal II A OJK Fahri Hilmi menuturkan, dari nasabah yang sudah mecapai 556 ribu, ditambah dengan obligasi sudah hampir 1 juta investor. Capaian ini berkat kerja sama antara pelaku baik regulator OJK dan bursa efek. ''Peluang kita banyak, PR banyak, satu juta dengan konteks Indonesia, itu kecil kalau dilihat tetangga sebelah seperti Malaysia dan Thailand,'' kata Fahri.
Oleh karena itu, OJK maupun BEI harus berusaha lebih giat lagi, dengan mengurangi risiko dan meningkatkan proteksi terhadap pasar modal. Selain itu, OJK juga kerja sama dengan Dukcapil dalam pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan KTP-el untuk peningkatkan kualitas data investor dan percepatan pembukaan rekening efek.
Pemegang izin perusahaan efek juga harus ditambah, dengan mempermudah ujian yang harus dilewati. ''Intinya kita ingin pasar modal kita maju,'' ujarnya.