EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan porsi utang Indonesia mengalami pertumbuhan hingga Rp 3.667,41 triliun karena pemerintah sedang mendorong kinerja pembangunan.
"Tumbuh cepat karena kita memang mendorong betul pembangunan," kata Darmin di Jakarta, Selasa (30/5).
Meski porsi utang pemerintah saat ini telah mencapai Rp 3.667,41 triliun, menurut Darmin, rasio utang terhadap PDB Indonesia masih rendah daripada negara maju maupun negara berkembang lainnya. "Utang Indonesia kalau dibandingkan dengan berbagai negara, tidak termasuk tinggi. Dia masih ada di rasio 30 persen (terhadap PDB). Itu masih di bawah kebanyakan negara," katanya.
Darmin mengatakan bahwa pemerintah telah berupaya mengurangi porsi utang dalam mendorong kinerja pembangunan, yaitu dengan mengundang keterlibatan swasta maupun badan usaha. Menurut dia, melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) tersebut, beban APBN dalam membangun infrastruktur akan sedikit berkurang.
"Pemerintah memang berusaha supaya pembangunan infrastruktur jangan membebani APBN terlalu besar. Kalau Anda melihat sekarang banyak pembangunan, untuk air minum, tol dengan KPBU, itu sebenarnya supaya jangan terlalu membebani APBN," ujarnya.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat hingga akhir April 2017 total utang pemerintah pusat mencapai Rp 3.667,41 triliun, atau naik sekitar Rp 17 triliun dari porsi utang pada bulan Maret 2017 sebesar Rp 3.649,75 triliun.