Ahad 04 Jun 2017 16:39 WIB

IHSG Diprediksi Menguat Pekan Depan

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Nur Aini
Pengunjung mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada layar pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (2/6).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengunjung mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada layar pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (2/6).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pergerakan IHSG di pekan depan diperkirakan menguat dengan dukungan aksi beli dan asumsi data ekonomi positif.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada memprediksi akan berada pada kisaran level support di 5.690-5.727 dan resisten 5.755-5.778, dibandingkan pekan sebelumnya di level support 5.670-5.700 dan resisten 5.765-5.800. Prediksinya, pascatertekan di pekan sebelumnya, laju IHSG di pekan kemarin mampu menguat meski tipis. Mulai adanya aksi beli dengan memanfaatkan pelemahan sebelumnya memberikan kesempatan bagi IHSG untuk berbalik positif.

''Dengan asumsi rilis data-data ekonomi di awal pekan dapat dirilis positif, serta kembali adanya volume beli dapat membuat IHSG bertahan di zona hijaunya,'' ucap Reza, Ahad (4/6).

Pergerakan IHSG yang dipekan sebelumnya melemah dalam pascapemberian peringkat investasi S&P, kini kembali mencoba menguat meski terbatas. IHSG sepanjang pekan kemarin menguat 0,45 persen atau di atas pekan sebelumnya yang melemah -1,30 persen. Laju IHSG kembali menguat  tetapi posisi tertinggi yang dicapai hanya di 5.752 dibandingkan sebelumnya di 5.874,44 seiring mulai adanya aksi beli terbatas.

Setelah mengalami kenaikan, laju IHSG kembali ke zona merah di awal pekan dimana pelaku pasar memanfaatkan penguatan sebelumnya untuk kembali melakukan aksi ambil untung, dan setelah terimbas negatifnya laju bursa saham AS sebelumnya dan pelemahan harga minyak mentah dunia.

Di sisi lain, meski laju komoditas minyak bergerak melemah, tetapi sejumlah saham berbasiskan sektor tersebut terlihat mampu melawan arah dengan menguat. ''Sebaliknya, saham-saham infrastruktur yang seharusnya dapat lebih positif seiring dengan penurunan harga minyak mentah, justru ialah sektor yang bergerak melemah,'' kata Reza.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement