EKBIS.CO, SURABAYA -- PT Pertamina Region V Jatim, Bali dan Nusa Tenggara mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di wilayah setempat selama arus mudik rata-rata naik 14 persen dibanding konsumsi harian normal sekitar 3.700 kiloliter (kl) per hari.
Area Manager Communication and Relation Pertamina Region V, Heppy Wulansari di Surabaya, Jumat (23/6), memprediksi, puncak konsumsi BBM akan terjadi pada Jumat ini, dengan kenaikan di kisaran 14 persen lebih untuk Pertamax, dan enam persen untuk Pertamina Dex.
"Sejak Senin (19/6) sudah terjadi tren kenaikan konsumsi BBM, meskipun demikian pasokan kami pastikan aman," kata Heppy menegaskan.
Ia mengaku Pertamina sebelumnya telah melakukan upaya antisipasi untuk mengamankan pasokan BBM, dan siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan terus menjaga ketersediaan dengan cara mempersiapkan pengelolaan distribusi dengan baik.
"Meski ada kenaikan konsumsi, semua stok BBM dan elpiji berada dalam kondisi aman. Langkah antisipasi juga telah kami siapkan dengan 'Kantong BBM' yaitu mobil tangki berisi BBM yang menyimpan stok BBM di SPBU," katanya.
Selain itu, kata Heppy, juga disiapkan bahan bakar khusus (BBK) dalam kemasan yang dijual di "KiosK" atau kios keliling di jalur mudik yang telah berlangsung sejak 19 Juni 2016 hingga 2 Juli 2017.
Untuk elpiji, Heppy menjelaskan Pertamina telah menginstruksikan semua SPBE dan agen untuk meningkatkan buffer stok elpiji, menambah waktu pelayanan dan menunjuk beberapa Agen Satgas dan Pangkalan Siaga yang akan buka pada hari H lebaran.
"Sebagai antisipasi kemacetan, Pertamina MOR V juga menyiagakan SPPBE Kantong yang tersebar di wilayah Jawa Timur dan NTB, dan jika ada pangkalan yang tutup pada hari Lebaran karena mudik atau silaturahim keluarga, pengguna elpiji bisa membeli di SPBU terdekat," katanya.