EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina (persero) menegaskan untuk tetap tunduk pada ketetapan pemerintah untuk tidak menaikkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga September 2017. Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar mengakui, kebijakan untuk menahan harga ini bakal berimbas kepada kinerja keuangan perusahaan.
Pertamina, lanjutnya, harus menjual BBM khususnya Premium dan Biosolar di bawah harga keekonomian. "Tapi kami milik negara, jika ditugaskan kami terima. Untuk sekarang yang menanggung selisih (harga) masih Pertamina, tapi nanti diberi kompensasi seperti apa kami nggak tahu," ujar Iskandar, Selasa (27/6).
Ia menyebutkan, harga keekonomian BBM jenis Premium sudah di atas Rp 7 ribu per liter. Sementara Solar memiliki harga keekonomian sebesar Rp 7.200 per liter. Artinya bila dibantu oleh subsidi sebesar Rp 500 per liter, maka harga jual di masyarakat seharusnya senilai Rp 6.700.
Iskandar mengungkapkan harga jual Premium dan Solar masing-masing Rp 6.450 dan Rp 5.150 per liter ini baru ekonomis di kisaran harga minyak dunia 37-an dolar AS. Pekan lalu, pemerintah memutuskan tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sejak Juli hingga akhir September 2017.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menegaskan bahwa tidak ada kenaikan harga BBM khususnya Premium RON 88 serta Solar atau Biosolar mulai 1 Juli 2017 sampai 30 September 2017. "Jadi, tiga bulan ke depan tidak ada kenaikan harga BBM sama sekali," kata Jonan.
Jonan menyebutkan, keputusan itu sesuai arahan Presiden Jokowi dan sudah diputuskan dalam sidang kabinet paripurna. Kebijakan ini juga diambil berdasarkan pertimbangan target pertumbuhan ekonomi dan kecenderungan penurunan harga minyak mentah dunia.
Ia mencontohkan, satu jenis minyak mentah saat ini harganya 42 dolar AS per barel padahal sebelumnya 45-46 dolar AS. Jenis minyak mentah lainnya harganya 44 dolar AS pada Kamis pagi padahal sepekan sebelumnya mencapai 47-48 dolar AS. "Dengan pertimbangan itu pemerintah memutuskan untuk tidak ada kenaikan harga BBM khususnya Premium RON 88 serta Solar atau Biosolar," kata Jonan.