EKBIS.CO, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Komite Tetap Timur Tengah (KT2) mengungkapkan akan mengirim tim ke Qatar untuk menjajaki peluang ekspor ke Qatar. Ketua Kadin Indonesia KT2 dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) Fachry Thaib menegaskan penjajakan tersebut dilakukan karena adanya peluang setelah Qatar diblokade oleh Arab Saudi dan negara tetangga lainnya.
Fachry mengatakan akhir Agustus ini akan mengirim tim tersebut langsung ke Qatar untuk melakukan penjajakan demi membuka keran impor ke Qatar. “Tim advance nanti akan mewakili 73 perusahaan yang berminat untuk melakukan ekspor ke Qatar,” kata Fachry di Kantor Kadin KT2, Kamis (10/8).
Dia menjelaskan bukan tanpa alasan mengapa saat ini mengupayakan adanya ekspor ke Qatar meski saat ini tengah diblokade. Fachry menuturkan justru kondisi itu bisa menjadi peluang untuk Indonesia lebih sukses membuka keran impor ke Qatar.
Semenjak adanya blokade tersebut, barang-barang yang dibutuhkan pemerintah Qatar untuk memenuhi kebutuhan warganya semakin naik. “Saat ini, barang-barang yang diimpor ke sana mengalami kenaikkan harga sekitar 20 sampai 30 persen,” jelasnya.
Untuk itu ia menilai, hal itu bisa menjadi potensi yang besar bagi Indonesia untuk menaikkan nilai ekspor ke Qatar. Meski di blokade, ia memastikan tetap ada jalan agar bisa mengirim barang yang akan diekspor ke Qatar.
Fachry mengatakan rencananya jika ekspor bisa dilakukan bisa melalui Oman atau Iran untuk pengiriman barang. “Tadinya mau lewat Quwait atau Dubai. Tapi saat ini sudah banyak dilakukan ekspor ke Qatar lewat Oman,” tuturnya.
Meski akan mengupayakan ekspor ke Qatar melalui Oman, Fachry memastikan hubungan diplomatik Indonesia dengan Arab Saudi tetap netral. Ia menilai diupayakan melakukan ekspor ke Qatar memang sebaiknya harus diambil terlebih Malaysia juga berminat untuk melakukan ekspor ke negara tersebut.