EKBIS.CO, NUSA DUA, BALI -- Operator jalan tol PT Jasa Marga menyatakan optimistis bisa memenuhi target kebijakan penerapan sistem pembayaran nontunai 100 persen di seluruh gardu tol yang dioperasikan BUMN tersebut per akhir Oktober 2017.
"Pemanfaatan gardu tol Jasa Marga yang melayani sistem nontunai oleh masyarakat, sekarang baru 33 persen. Ditargetkan akhir September bisa naik menjadi 60 persen dan akhir Oktober tahun ini menjadi 100 persen," kata Direktur Utama PT Jasa Marga, Desi Arryani usai acara Jalan Sehat "BUMN Hadir Untuk Negeri" di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Ia mengatakan dari total sekitar 1.200 gardu tol Jasa Marga, sekitar 47 persennya sudah bisa melayani sistem nontunai atau yang disebut juga Gardu Tol Otomatis (GTO).
Namun, mengingat pemanfaatan GTO saat ini baru sekitar 33 persen maka perubahan seluruh gardu tol menjadi GTO dilakukan secara bertahap.
"Nanti secara bertahap semua kami ubah gardunya tidak terima 'cash'. Tetapi tentu ada masa transisinya," kata Desi Arryani.
Menurut Desi, pihaknya terus memantau tren perkembangan penggunaan sistem GTO oleh konsumen jalan tol dalam beberapa bulan ke depan. Jasa Marga juga berkoordinasi dan membahas secara intensif dengan para pemangku kepentingan terkait kebijakan penerapan GTO 100 persen tersebut. Di antaranya dengan Bank Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kepolisian RI.
Ia mengakui kebijakan penerapan GTO 100 persen memang terkesan memaksa. Menurut dia, kesan seperti itu memang tidak bisa dihindari.
Namun di sisi lain, pemerintah dan Jasa Marga juga sedang memikirkan kemungkinan ada insentif lain buat konsumen apabila kebijakan tersebut dijalankan sepenuhnya.
"Selama ini Jasa Marga juga sudah memulai kebijakan pemberian insentif bagi pengguna jalan tol. Salah satunya pemberian diskon untuk pengguna kartu tol nontunai saat periode libur Idul Fitri lalu," tuturnya.