EKBIS.CO, PONTIANAK -- PLN menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk penyediaan tenaga listrik serta pemanfaatan dan pengembangan potensi biomassa di Kalimantan Barat.
General Manager PLN Wilayah Kalbar Bima Putrajaya mengatakan bidang industri yang terlibat dalam penandatanganan MoU ini adalah industri pertambangan, industri kelapa sawit, dan industri perkayuan.
“Sementara penandatanganan MoU dengan PT Energi Pelabuhan Indonesia yang berada di kawasan Pantai Kijing, Mempawah akan berperan besar untuk memperlancar akses keluar masuk bahan baku dan pengiriman distribusi produk olahan," kata dia di Pontianak, Rabu (17/8).
Ia juga menyatakan penandatanganan tersebut guna mendukung pertumbuhan kawasan industri dan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Kalimantan Barat. Pengembang yang terlibat diantaranya PT Energi Pelabuhan Indonesia dengan kebutuhan daya sebesar 10,4 MVA di Kabupaten Mempawah, PT Buana Tunas Sejahtera dengan kebutuhan daya 10,9 MVA di Badau, Putussibau, PT Bintang Barito Jaya dengan kebutuhan daya sebesar 6 MVA di Balai Karangan, Kabupaten Sanggau.
Kemudian, PT Ketapang Ecology Agriculture Forestry Industrial Park dengan kebutuhan daya sebesar 10 MVA di Ketapang, dan PT Pusaka Jaya Internasional yang merupakan pengembang pembangkit EBT Biomassa dengan kapasitas 2 X 5 MW di Desa Sei Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau.
Menurut dia, pasokan daya listrik yang dimiliki PLN Kalbar saat ini telah mencapai 665 MW, sedangkan konsumsi listrik masyarakat saat beban uncak sebesar 596 MW, dengan demikian terdapat surplus daya sebesar 69 MW.
Dengan surplus daya sebesar ini tentunya PLN Kalbar memiliki kemampuan lebih untuk melayani permintaan suplai listrik masyarakat, baik untuk pelanggan umum maupun sektor industri dan dunia usaha.
Khusus disektor perumahan, PLN Kalbar telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan beberapa assosiasi perusahaan pengembang antara lain : REI, APPERSI, APERINDO, dan Property Indonesia di Kalbar untuk mendorong tumbuhkembangnya usaha perumahan agar masyarakat dapat memiliki rumah tinggal yang layak.
Selain itu, PLN Kalbar juga berkomitmen mengembangkan pusat-pusat perbelanjaan modern seperti Transmart yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.
Bima juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Kalbar, khususnya yang masuk dalam program 35.000 MW. Sesuai dengan Rencana Usulan Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), sampai akhir tahun 2020 sisitem kelistrikan Kalimantan Barat akan menambah suplai listrik sebesar 622 MW.