EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah akan melakukan beberapa strategi untuk bisa mencapai target pertumbuhan konsumsi domestik sebesar 5,1 persen. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dengan pertumbuhan konsumsi mencapai 5,1 persen maka target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen bisa tercapai.
Salah satu strategi yang akan digunakan adalah, pemerintah akan menjaga harga-harga yang diatur pemerintah (administered prices). Selain itu, pemerintah akan meningkatkan pasokan serta distribusi pangan, dan meningkatkan ketahanan pangan dan energi.
"Pertumbuhan ekonomi masih bergantung pada pertumbuhan konsumsi. Maka untuk bisa mencapai target tersebut perlu adanya strategi untuk bisa menjaga daya beli masyarakat," ujar Sri Mulyani pada Sidang Paripurna DPR, Rabu (31/8).
Sri Mulyani juga sudah mengisyaratkan tak ada kenaikan harga energi tahun depan. Hal itu, menurut dia, tercermin dari rencana anggaran subsidi energi yang sebesar Rp 103,4 triliun atau naik 15 persen dari tahun ini.
Selain menjaga stabilitas harga, pemerintah juga akan menyokong daya beli masyarakat miskin melalui bantuan sosial (bansos). Maka itu, pemerintah mengalokasikan anggaran penanggulangan kemiskinan dan dukungan masyarakat berpendapatan rendah sebesar Rp 292,8 triliun.
"Program bansos akan dibuat lebih komprehensif, dan dipastikan lebih tepat sasaran," ujarnya.
Sri Mulyani mengatakan, inflasi yang rendah baik untuk menjaga daya beli, mendorong sektor riil bergerak lebih sehat, dan meningkatkan keadilan ekonomi. Alasannya, masyarakat ekonomi menengah dan bawah jauh lebih rentan dan tergerus kesejahteraannya oleh inflasi dibandingkan kelompok terkaya.