Rabu 27 Sep 2017 09:05 WIB

Kemenhub Siapkan 10 Bandara Antisipasi Erupsi Gunung Agung

Rep: Amri Amrullah/Rahma Sulistya/ Red: Ratna Puspita
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo (kiri) dan State Secretary of Ministry of Transport of The Republic of Latvia Karspars Ozolins (kanan) membuka Transport Senior Official Meeting ke 4 dalam rangkaian ASEM Transport Minister Meeting (TTM) 4th, di Nusa Dua, Bali, Selasa (26/9).
Foto: ANTARA/Asem TMM 4th
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo (kiri) dan State Secretary of Ministry of Transport of The Republic of Latvia Karspars Ozolins (kanan) membuka Transport Senior Official Meeting ke 4 dalam rangkaian ASEM Transport Minister Meeting (TTM) 4th, di Nusa Dua, Bali, Selasa (26/9).

EKBIS.CO,  NUSA DUA — Kementerian Perhubungan telah menyiapkan 10 Bandara untuk mengantisipasi peningkatan aktifitas Gunung Agung. Kesepuluh bandara dipersiapkan itu di antaranya, Jakarta, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Solo, Ambon, Manado, Praya, Kupang, Banyuwangi.

Melalui keterangan resmi yang diterima Republika, Rabu (27/9), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi  mengatakan sepuluh bandara tersebut sebagai bandara alternatif bagi pesawat yang melayani rute penerbangan ke Bandara Ngurah Rai yang ditutup apabila terdampak debu vulkanik Gunung Agung.

Budi Karya juga mengatakan kesepuluh bandara yang disiapkan adalah untuk alternatif pendaratan terhadap pesawat yang sudah terbang menuju Bali. Denngan demikian, pesawat akan didaratkan ke lokasi terdekat pesawat itu berada atau arah datangnya pesawat. 

“Contohnya, jika pesawat tersebut berada di posisi dekat bandara di Makassar maka pesawat tersebut akan mendarat disana (Makassar). Untuk pengalihan tersebut nanti Airnav yang akan melakukan,” kata Menhub usai menggelar rapat dengan jajaran Kemenhub dan stakeholders usai acara Asia Europe Meeting Transport Minister Meeting (ASEM TMM) di Nusa Dua, Selasa (26/9).

Namun, Budi Karya Sumadi berharap jika Gunung Agung meletus maka letusannya tidak membawa dampak yang parah dan mengganggu penerbangan dari dan ke Bandara Ngurah Rai. Ia memperkirakan ada lima ribu penumpang yang akan terdampak bila bandara Ngurah Rai ditutup akibat erupsi Gunung Agung. 

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Menhub mengatakan telah menyiapkan dua rencana. Yakni, memindahkan penumpang ke rute Banyuwangi dan Praya dan rencana kedua antara Banyuwangi dan Surabaya melalui jalur darat.

“Kemenhub telah menyiapkan 100 bus untuk mobilisasi penumpang keluar Bali melalui Banyuwangi, Surabaya dan Praya,” kata dia. 

Dari jumlah lima ribu penumpang yang diperkirakan terdampak, Budi memprediksi 70 persen bakal keluar dari Bali sedangkan 30 persen merupakan penumpang yang berasal dari Bali sehingga tidak diperlukan kendaraan untuk mengantar. Untuk penanganan penumpang selanjutnya setelah tiba di Surabaya, Banyuwangi dan Praya, Kemenhub akan menyerahkan kepada masing-masing maskapai penerbangan. 

Budi juga meminta masing-masing otoritas bandara berkoordinasi dengan instansi terkait. Misalnya, jika turis tersebut harus over stay karena kejadian erupsi Gunung Agung maka imigrasi harus memberikan bantuan terkait perpanjangan visa turis tersebut. 

"Untuk kelancaran barang-barang bantuan saya minta agar berkoordinasi dengan Bea Cukai,” kata Menhub.

Hadir pada rapat koordinasi perwakilan dari Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara Praminto Hadi, Otoritas Bandara Ngurah Rai Herson, Plt Ditjen Perhubungan Darat Hindro Surahmat, Direktur Utama PT. Angkasa Pura I Danang Baskoro, Direktur Utama AirNav Novie Riyanto, dan perwakilan airline. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement