EKBIS.CO, SANGGAU -- Pemerintah melalui Kementerian Pertanian akan melakukan ekspor beras sebanyak 25 ton ke Malaysia. Beras dengan jenis premium dan medium ini dihasilkan dari ladang pertanian di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, kondisi pertanian padi di Kalimantan Barat sudah mengalami surplus cukup banyak mencapai 350 ribu ton. Untuk Kabupaten Sanggau, surplus beras telah melebihi 50 ribu ton.
"Surplus ini yang kita kirim ke negara tetangga (Malaysia) melalui perbatasan (Entikong)," kata Amran Sulaiman saat melakukan launching ekspor beras di Desa Tunggal Bhakti, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Jumat (20/10).
Amran menuturkan pemerintah Malaysia setiap tahunnya membutuhkan impor beras lebih dari satu juta ton. Kebutuhan ini ditutupi dengan melakukan impor dari Thailand, Vietnam, dan sejumlah negara lain. Untuk menutupi kebutuhan tersebut, pemerintah Indonesia telah melakukan pembicaraan dan meyakinkan pemerintah Malaysia bahwa Indonesia bisa ikut serta menutupi kebutuhan tersebut.
Importir dari Malaysia juga meminta ada suplai beras dari Indonesia sebanyak 140 ribu ton. Untuk itu, kata Amran, ekspor yang akan dilakukan ke Malaysia tidak hanya kali ini, Kementan bakal ekspor beras secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
Amran menjelaskan, kebutuhan beras secara nasional mampui dipenuhi oleh ladang pertanian dari Pulau Jawa, Sulawesi, Sumatra dan daerah besar lain. Sementara produk pertanian yang dihasilkan dari perbatasan akan didorong ekspor.
Menurutnya, ekspor produk pangan dari perbatasan tidak kali ini dilakukan. Sebelumnya Kementan juga mengeskpor beras melalui perbatasan di Merauke ke Papua Nugini. Selain itu Indonesia juga pernah menjual bawang melalui perbatasan ke Timor Leste.
"Kalau sudah bisa ekspor, maka petani tidak akan takut hasil panen tidak terjual. Karena ada pasar dalam dan luar negeri kan," ujar Amran.
Selain beras, Amran juga akan berupaya mendorong ekspor jagung dari Sanggau ke Malaysia. Dia meminta petani di Sanggau tidak hanya menanam padi, tapi juga jagung yang dibutuhkan sejumlah negara tetangga.
Guna memperluas lahan pertanian jagung, Kementan akan memberikan alat mesin pertanian (alsintan) yang modern dan bibit jagung berkualitas.