Ahad 29 Oct 2017 14:08 WIB

JD Perkuat Bisnisnya di Indonesia

Red: Budi Raharjo
Belanja daring
Foto: ist
Belanja daring

EKBIS.CO, BEIJING -- Perusahaan e-commerce terbesar ketiga dunia Jing Dong (JD) memperkuat lini bisnisnya di Indonesia. JD telah membuka kantor cabangnya di Indonesia sejak 1,5 tahun lalu.

Menurut Corporate Vice President JD Gloria Li, perkembangan usaha JD di Indonesia memperlihatkan hal menggembirakan. "Dalam 1,5 tahun ini sudah banyak progres yang terjadi," kata Gloria saat ditemui di kantor pusat JD di Beijing, Cina, Jumat (27/10).

Gloria mengungkapkan, JD memperhatikan perkembangan bisnis online di Indonesia dikarenakan potensi pasar dengan jumlah penduduk yang besar. Tidak mengherankan bila Indonesia merupakan debutan bagi JD. "Kantor JD di Indonesia adalah yang pertama kami buka di luar Cina," kata Gloria.

Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan juga merupakan di antara fokus perhatian JD. "Indonesia sangat berarti bagi kami dengan jumlah pulaunya yang sangat banyak."

JD, kata Gloria, memiliki keunggulan dibandingkan perusahaan e-commerce yang lain. JD merupakan perpaduan antara perusahaan pergudangan, perusahaan logistik, dan jual-beli secara online. Awal berdiri pada 2004, JD memang memulai usahanya sebagai perusahaan logistik dengan gudang yang tersebar di banyak di kota di seantero Cina.

"Pergudangan kami kini semuanya serba otomatis. Telah menjangkau lebih dari 938 juta konsumer di seluruh Cina, hasil kerja sama strategis dengan Tencent dan Walmart," ungkap Gloria seperti dilaporkan wartawan Republika, Nur Hasan Murtiaji, dari Beijing.

Kemajuan teknologi mengharuskan JD mendigitalisasikan lini bisninya. Bahkan yang terakhir, JD mengembangkan pengiriman barang ke konsumen menggunakan drone.

Pesawat nirawak yang bisa dikendalikan dari jarak jauh ini bisa mengangkut produk dengan berat maksimal tertentu untuk dikirimkan ke pembeli ke daerah yang susah dijangkau karena areanya sulit atau lantaran kemacetan parah.

"JDrone kami sudah dites untuk beroperasi di empat provinsi di Cina sebagai prototipe. Ada enam model drone yang kami operasikan sesuai daya angkutnya," kata Gloria.

Untuk mengoperasikan drone ini, JD mesti bekerja sama dengan pemerintah lokal karena terkait dengan aturan mengenai keamanan negara. Tidak hanya untuk pembelian barang, JDrone juga bisa difungsikan untuk mengangkut produk pertanian di daerah sulit terjangkau langsung ke pelanggan.

Inovasi kedua JD adalah membuka toko yang pembayarannya dilakukan secara nontunai. Di toko tersebut, calon pembeli terlebih dahulu meng-install program aplikasi pembayaran online yang berlaku di Cina, seperti WeChat atau Alipay.

Setelah membuka program aplikasi ini dan menscan QRcode yang terpasang di depan toko, calon pembeli masuk ke pintu. Kemudian, kamera akan memindai wajah pembeli untuk dimasukkan dalam bigdata mereka.

Setelah itu, pembeli bebas memilih produk barang yang dipajang di rak-rak toko, seperti makanan ringan. Di toko ini tidak ada pelayan. Pembeli dapat keluar melalui pintu lain yang di situ terdapat kamera pemindai wajah pembeli. Deposit pembeli akan otomatis terpotong setelah melalui pintu pemindai tersebut sesuai dengan jumlah barang pembelian. "Kami integrasikan antara offline dan online," kata Gloria.

Perubahan pola konsumsi masyarakat ke online memang telah mengubah pola bisnis JD. JD melakukan transformasi ke niaga elektronik pada momentum yang tepat sejak 10 tahun lalu sebagai investasi yang kini mereka petik hasilnya.

Gloria mengungkapkan, niaga elektronik menjadi tren di Cina beberapa tahun terakhir. Apalagi, pertumbuhan e-commerce di Cina lumayan pesat. Tahun ini e-commerce tumbuh 15 persen, melesat dibandingkan dua tahun sebelumnya yang hanya di kisaran delapan persen.

Sebagai perusahaan terbuka yang melantai di bursa saham Nasdaq, pada 2016 JD mencatat transaksi senilai 1 triliun renminbi. "JD menjadi perusahaan internet terbesar ketiga setelah Google dan Amazon," kata Gloria.

Dia juga memastikan bahwa JD sangat teliti pada kualitas. JD bisa mengontrol kualitas produk mulai dari pergudangan, pengiriman, maupun layanan purnajual. "Kami punya gudang dan juga kami yang mengirimkan barangnya ke pembeli. Kami beri pelayanan terbaik karena kami punya tim ahli dan pengalaman yang panjang di Cina," kata Gloria.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement