Jumat 10 Nov 2017 15:46 WIB

PGN Jalin Kerja Sama dengan Empat BUMN

Red: Dwi Murdaningsih
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) menandatangani lima perjanjian kerja sama dengan empat BUMN sekaligus, yakni Perum Jasa Titta II, PT Energy Management Indonesia, PT Pertamina (Persero), dan PT Hutama Karya (Persero).
Foto: pgn
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) menandatangani lima perjanjian kerja sama dengan empat BUMN sekaligus, yakni Perum Jasa Titta II, PT Energy Management Indonesia, PT Pertamina (Persero), dan PT Hutama Karya (Persero).

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) menandatangani lima perjanjian kerja sama dengan empat BUMN sekaligus, yakni Perum Jasa Titta II, PT Energy Management Indonesia, PT Pertamina (Persero), dan PT Hutama Karya (Persero). Penandatanganan digelar di Kantor Kementerian BUMN di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Salah satu kesepakatan yang ditandatangani adalah mengenai pemanfaatan aset BUMN yang terjalin antara PGN dan Perum Jasa Tirta II. Dalam rangka kegiatan operasionalnya, PGN memanfaatkan lahan PJT II untuk penanaman pipa gas dan fasilitasnya di daerah Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Dilo Seno Widagdo mengatakan aksi sinergi BUMN ini menjadi salah satu prioritas perusahaan dalam rangka mengoptimalkan sumber daya dan pemanfaatan aset di tanah air. “Sinergi ini menjadi komitmen nyata perusahaan BUMN  dalam pertumbuhan perekonomian nasional,” kata Dilo, di sela-sela acara penandantanganan.

Perjanjian ini merupakan perpanjangan jangka waktu pemanfaatan lahan atas perjanjian sebelumnya. Dengan perjanjian ini, periode sewa lahan PJT II oleh PGN  berlanjut selama lima tahun mendatang, terhitung sejak Juni 2017 sampai dengan Juni 2022.

PGN juga menandatangani perjanjian dengan PT Energy Management Indonesia (Persero) (EMI). Kesepakatan yang terjalin dengan BUMN yang bergerak di bidang manajemen energi dan konservasi air itu terdiri atas dua perjanjian kerja sama.

Pertama, Perjanjian Kerja Sama Jasa Penyediaan Audit Energi di Kantor Pusat PGN di Jalan K.H Zainul Arifin, Jakarta Pusat. Dengan hasil audit ini, PGN Mas subsidiery dari PGN bisa memberikan energi baik melalui efisiensi di setiap gedung-gedung yang dimiliki PGN.

Perjanjian Kerja Sama kedua dengan PT EMI ditandatangani oleh PGN untuk Jasa Implementasi Pemasangan Sistem Monitoring Energi pada Bangunan Utama Gedung di Area Stasiun Kompresor Pagardewa di Desa Pagardewa Kecamatan Lubai Ulu, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Sebagai komitmen mewujudkan sinergi antar BUMN, PT Perusahaan Gas Negara dan PT Pertamina (Persero) Tbk akhirnya bersepakat untuk menjalin kerjasama pembangunan pipa transmisi gas bumi Duri-Dumai di Riau sepanjang 67 kilometer ini.

Pada kesempatan tersebut, PGN dan Pertamina lewat anak perusahaannya, PT Pertamina Gas (Pertagas) menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pembangunan Pipa Gas Bumi Ruas Duri-Dumai. Perjanjian ini ditandatangani oleh Direktur Utama Pertagas Suko Hartono dan Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Dilo Seno Widagdo.

Dalam kerja sama operasi (KSO) itu, PGN menguasai 40 persen saham sedangkan Pertagas memiliki saham 60 persen. Dengan porsi tersebut, investasi proyek senilai 52 juta dolar AS atau setara Rp 702 miliar (kurs Rp 13.500 per dolar AS) akan bersumber dari kas internal masing-masing perusahaan.  

Dengan kesepakatan tersebut, KSO PT PGN dan PT Pertagas pada hari ini sekaligus menandatangani Kesepakatan dan Komitmen Penggunaan Jalur Tol Trans Sumatera milik PT Hutama Karya (Persero) (HK). Rencananya, sekitar 40 kilometer jalur pipa akan berada pada jalur jalan tol Pekanbaru-Dumai yang saat ini sedang dalam fase konstruksi oleh HK.

Menurut Dilo, sinergi dengan HK ini sekaligus upaya perusahaan untuk mempercepat proses pembangunan karena sebagian besar lahan sudah dibebaskan. “Target kami per 1 Oktober 2018 gas bumi sudah mengalir ke pelanggan di Dumai,” kata Dilo.

Gas yang akan dialirkan ke pipa ini berasal dari Blok Corridor yang dikelola oleh ConocoPhillips di Sumatera Selatan. Selain itu, akan ada tambahan gas dari Blok Bentu yang dioperasikan oleh PT Energi Mega Persada (EMP).

Total pasokan gas yang akan mengalir ke jaringan pipa transmisi tersebut sekitar 200 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Gas tersebut akan mengalir memenuhi kebutuhan industri di Riau, industri petrokimia, dan operasional kilang Dumai milik Pertamina.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement