EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir mengatakan, rencana pemerintah tentang penambahan daya listrik rumah tangga tidak akan dipaksakan. Sofyan mengatakan, rencana yang bermula dari PLN ini akan membebaskan masyarakat, apakah masyarakat membutuhkan penambahan daya listrik atau tidak.
"Nanti ada sistem daftarnya, nggak dipaksakan. Bebas. Butuh dinaikin jadi 4.400 VA nggak? Kalau nggak butuh ya nggak dinaikin juga nggak apa-apa," ujar Sofyan di Kementerian ESDM, Senin (13/11).
Namun, Sofyan memang menjelaskan bahwa jika pelanggan ingin melakukan penambahan daya, PLN akan melakukan penambahan daya dengan cuma-cuma. Sofyan mengatakan, PLN menyiapkan dana sebesar Rp 800 miliar hingga Rp 900 miliar untuk bisa memberikan fasilitas penambahan daya bagi masyarakat secara gratis.
Sofyan juga mengatakan saat ini beban biaya yang diberikan kepada pelanggan untuk melakukan penambahan daya sekitar Rp 2,2 juta hingga Rp 7 juta per sekali penambahan daya. Dengan jumlah total pelanggan 1.300 VA hampir 10 juta pelanggan maka PLN merasa beban biaya tersebut masih bisa ditangani oleh PLN.
"Penambahan daya itu setelah kita hitung-hitung nggak banyak. Daripada nanti petugas di lapangan mungut liar. Kita gratisin saja sekalian. Segitu mah dikit," ujar Sofyan.
Di satu sisi, Sofyan mengakui bahwa memang cadangan listrik PLN pada tahun ini berkisar antara 30 hingga 40 persen. Jika kebijakan ini diloloskan oleh pemerintah maka PLN mengatakan serapan listrik akan lebih besar.
Sehingga, cadangan listrik yang dipunya PLN bisa menurun ke angka 20 persen. "Kalau misalnya penambahan daya ini lolos, maka kita kan akan ada tambahan konsumsi listrik. Ya reserve kita masih cukup," ujar Sofyan.