EKBIS.CO, TANGERANG -- Kementerian Perdagangan bersama dengan sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) kembali menggelar pameran Mal to Mal yang menghadirkan beragam produk UMKM. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Tjahya Widayanti mengatakan, pameran tersebut sengaja digelar sebagai bentuk promosi agar produk-produk UMKM dapat meningkatkan akses pasarnya.
"Produk UKM yang berkualitas harus semakin ditingkatkan pemasarannya sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam, " kata dia, saat meresmikan pameran di AEON Mal, BSD, Tangerang, Rabu (15/11).
Tahun ini, pameran tersebut mengangkat tema houseware and gift. Beragam produk UMKM yang ditampilkan antara lain handicraft, furnitur, peralatan dapur, dekorasi rumah hingga aksesoris.
Tjahya menyebut, lewat pameran seperti ini, pemerintah memberikan akses bagi UKM untuk memperkuat eksistensi produk-produk mereka di mal-mal terkemuka di Indonesia. Karenanya, peserta pameran telah melalui seleksi ketat sehingga hanya produk UMKM yang unik dan berkualitas tinggi saja yang bisa mengikuti ajang promosi tersebut. "Mal-mal saat ini banyak menyediakan produk gaya hidup untuk masyarakat urban. Sehingga peluang produk UKM mendapat perhatian konsumen makin tinggi," kata Tjahya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal APPBI Alfonsus Wijaya mengatakan, pengelola mal memberikan ruang pameran secara cuma-cuma bagi peserta pameran Mal to Mal. Tak hanya itu, pengelola pusat belanja juga membantu melakukan publikasi agar pameran ramai dikunjungi. "Jadi, pelaku UMKM tinggal datang dan berjualan saja."
Selain di Jakarta, Alfonsus mengatakan, pameran serupa juga digelar di kota-kota besar di Indonesia lainnya, seperti Makassar, Bali, Palembang dan Surabaya. Pameran Mal to Mal telah memasuki tahun ketiga. Setiap tahunnya, ajang promosi tersebut mengangkat tema yang berbeda-beda.
Menurut Alfonsus, dari tahun ke tahun, pameran Mal to Mal kian menarik dari segi tampilan. Ia sendiri sepakat bahwa pameran bukan hanya soal produk yang dijual, tetapi juga bagaimana cara produk tersebut dipamerkan. "Tampilan penyajian barangnya menjadi daya tarik. Ini yang penting," kata dia.