EKBIS.CO, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan sejumlah petinggi dari perwakilan Bank Dunia yang berada di Indonesia di Istana Kepresidenan, Bogor, Selasa (21/11). Jokowi mengatakan, pertemuan ini dilakukan karena dia ingin meminta pandangan mengenai proyeksi ekonomi Indonesia ke depan baik kelebihan maupun kekurangannya.
Dengan masukan itu, ia menilai pemerintah bisa mempersiapkan langkah yang harus dilakukan dalam menutupi kekurangan.
"Ya saya kira masukan seperti itu dari lembaga manapun akan menjadi penting bagi kita untuk perbaikan dan membenahi hal yang kurang" kata Jokowi.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves mengatakan, dalam pertemuan yang juga dihadiri Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, dan Kepala BKPM Thomas Lembong, Bank Dunia memberikan pandangan mengenai perekonomian secara nasional dan global. Bank Dunia pun menilai Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki proyeksi cukup baik dalam hal pertumbuhan ekonomi.
"Kami mengatakan kepadanya (Jokowi) bahwa kami sangat optimis tentang stabilitas fiskal, kerangka ekonomi makro yang kami angkat sangat baik," ujar Rodrigo.
Presiden Jokowi dan Bank Dunia juga membahas sejumlah gagasan potensial dalam meningkatkan investasi di dalam negeri. Tak hanya modal untuk industri, tapi juga investasi yang bisa diberikan kepada masyarakat.
Di sisi lain, Bank Dunia mengapresiasi Indonesia yang akan menyelenggarakan annual meeting Internasional Monetery Fund (IMF) World Bank (Bank Dunia). Perhelatan tersebut akan membuat Indonesia menjadi pusat perhatian dunia pada Oktober 2018.
Terkait dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, Rodrigo memperdiksi bahwa Indonesia akan tumbuh menjadi 5,3 persen pada 2018. Hal ini ditunjang oleh perekonomian global yang ikut membaik. Perekonomian Indonesia pun bakal lebih unggul dari Brasil dan Meksiko. "Untuk tahun ini 5,2 persen. Itulah yang dikatakan Bank Dunia," ujarnya.