EKBIS.CO, LOMBOK BARAT -- Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhammad Faozal menyampaikan, penutupan bandara dan pembatalan sejumlah penerbangan selama sepekan terakhir berdampak pada menurunnya tingkat kunjungan wisatawan.
"Delapan puluh persen turis kita (ke NTB) menggunakan penerbangan, yang dihantam dulu oleh erupsi kan tidak bisa terbang, baik internasional dan domestik," ujar Faozal kepada Republika.co.id di Pura Lingsar, Lombok Barat, Ahad (3/12) kemarin.
Faozal mencontohkan maskapai Air Asia rute Lombok-Kuala Lumpur yang sempat berhenti beroperasi dalam sepekan menghambat perjalanan 3.000 penumpang. Terhambatnya konektivitas, kata Faozal, mengakibatkan tingkat okupansi hotel menurun hingga ke angka 42 persen. Hal ini cukup miris mengingat akhir tahun merupakan masa puncak kunjungan wisatawan. Faozal menjelaskan, pembatalan pemesanan kamar juga diikuti pembatalan perjalanan wisata yang bersifat rombongan besar.
Faozal bersyukur, dalam tiga hari terakhir kondisi di Bandara Internasional Lombok sudah kembali normal, meskipun tidak langsung berdampak signifikan lantaran masih belum lama beroperasi normal.
"Yang paling terasa karena tidak terbangun penerbangan, tapi secara umum berwisata di Lombok nggak ada masalah, aman-aman saja," kata Faozal.
Baca juga: Kerugian Akibat Bencana Kulon Progo Puluhan Miliar Rupiah