EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) Khalawi Abdul Hamid menganggap rumah susun sewa (Rusunawa) cocok untuk generasi milenial. Sebab, aktivitas generasi tersebut banyak dihabiskan dengan gadget dan kafe-kafe hits.
Menurutnya, generasi milenial suatu saat akan berkeliaran tidak di rumah sehingga tidak diperlukan rumah tinggal yang besar dengan kolam renang ataupun rumah yang selama ini ada. "Cocoknya memang rusunawa," ujarnya, Selasa (5/12).
Namun kata rusunawa membuat generasi tersebut tidak tertarik. Khalawi pun memilih menyebut rusunawa sebagai apartemen sewa. "Tapi bagi yang mampu (bisa tinggal di) apartemen milik," katanya.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat, pemerintah dalam hal ini Kemenpupera mendorong adanya pendirian skala besar di kota-kota besar seperti Maja di Banten. Namun tetap memperhatikan hunian berimbang.
Penguasaan lahan secara besar seperti yang dilakukan pada proyek Kota Baru Maja diakui Khalawi menjadi solusi dalam membangun hunian bagi masyarakat, seiring dengan program satu juta rumah. Hingga saat ini realisasi program satu juta tumah pada 2017 telah mencapai 751.973 unit per 27 November.
Realisasi program satu juta rumah pada 2016 mencapai 805.169 unit dan 699.770 unit pada 2015. Angka backlog sendiri sebesar 7,6 juta dengan pertambahan paling tinggi 800 ribu per tahun.
"Kita bangun 800 ribu unit, memang belum signifikan mengatasi backlog tapi semangat itu yang penting," kata dia.
Meski realisasi masih berada di bawah 800 ribu unit, ia optimistis angka 850 ribu bisa tercapai hingga akhir tahun nanti. "Semoga bisa 850. Ini yang sudah jadi baru dihitung kalau yang masih dibangun itu sudah melampaui 1 juta," lanjut dia.