EKBIS.CO, JIANGSU -- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menggencarkan pembangunan pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan (EBT). PLN yakin bisa meningkatkan porsi pembangkit EBT hingga 23 persen dari total kapasitas terpasang pada 2025.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengungkapkan, kapasitas pembangkit EBT saat ini baru mencapai 13 persen atau sekitar 6.000 MW. "Kami serius mengembangkan EBT dan akan meningkatkannya," kata Sofyan saat melakukan kunjungan di Dongfang Huansheng Photovoltaic, Jiangsu, Cina, Selasa (5/12).
Dongfang merupakan perusahaan manufaktur yang membuat panel surya. Sofyan menambahkan, ada banyak proyek pembangkit listrik EBT yang sudah ditandatangani maupun yang telah selesai dibangun.
Dalam waktu dekat, PLN juga bakal membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung sebesar 200 MW di Waduk Cirata, Jawa Barat. Proyek tersebut digarap anak perusahaan PLN, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) bekerja sama dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) Masdar. PLTS ini digadang-gadang bakal menjadi PLTS terapung terbesar di dunia.
Sofyan menambahkan, PLTS memiliki posisi strategis dalam pemenuhan energi global. Teknologi yang semakin maju dan harga yang kompetitif membuat PLTS semakin diminati untuk memenuhi kebutuhan energi listrik global.
Tingkat efisiensi panel surya juga disebut mengalami kenaikan setiap tahunnya. Sebab, sudah ada pabrikan yang bisa memproduksi dengan teknologi passivated emitter and rear cell (PERC). Intinya, dengan teknologi tersebut, output yang dihasilkan akan lebih tinggi.
Atas alasan itu pula PLN melakukan kunjungan ke Dongfang Huansheng. PLN ingin melakukan studi banding tentang kualitas dan harga. Tujuannya untuk mendapatkan harga semurah mungkin langsung dari perusahaan.
"Harapannya dengan harga murah ini nantinya bisa menekan biaya pokok produksi PLN, utamanya untuk EBT," kata Sofyan.
Terkait proyek 35 ribu MW, Sofyan sangat yakin PLN bisa memenuhi target pemerintah. PLN sudah menandatangani proyek pembangkit sebesar 32 ribu MW. PLN, ujar Sofyan, hanya tinggal menunggu progres di lapangan. "Kontrak sudah ditandatangani, kontraktor dan investor sudah bekerja," kata Sofyan.