EKBIS.CO, KARAWANG -- Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyatakan sekitar 8.000 hektare areal persawahan di daerah tersebut terkena dampak kerdil rumput.
"Saat ini kita terus melakukan pendataan. Sekitar 8.000 hektare sawah terkena dampak kerdil rumput dan 25 hektare lahan terkena wereng yang berakibat puso," kata Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Padi dan Palawija Dinas Pertanian Karawang, Yuyu Yudaswara, di Karawang, Rabu (13/12).
Ia mengatakan kerdil rumput terjadi akibat virus yang dibawa oleh wereng batang cokelat. Kemudian, menjadi vektor yang menyebarkan ke tanaman padi yang mereka singgahi.
Yuyu mengakui tidak berhentinya masa tanam padi di Karawang menyebabkan siklus hama wereng batang cokelat tidak berhenti dan menyebar ke seluruh kecamatan dengan membawa virus kerdil rumput. Pihaknya menyarankan agar petani segera melakukan pencegahan dengan memusnahkan tanaman padi mereka yang terkena dampak kerdil rumput. Caranya, dengan memotong tanamannya, kemudian menenggelamkan tanamannya ke air. "Jika tanaman mereka dibenamkan, maka wereng tidak akan memakan padi yang terkena kerdil rumput. Sehingga dia tidak menjadi vektor untuk membawa kerdil rumput ke tanaman yang masih sehat," kata dia.
Ia menyarankan agar petani menanam tanaman padi pada musim tanam berikutnya atau bisa juga dengan menanam kacang kedelai, tidak langsung menyambung dengan menanam padi. Upaya itu disarankan untuk mencegah berkembangnya kerdil rumput yang muncul akibat serangan hama wereng batang coklat.