EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menila surplus neraca perdagangan yang menunjukkan tren menurun adalah hal yang wajar. Seperti diketahui,Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan pada November 2017 mengalami surplus 0,13 miliar dolar AS. Angka itu terus menunjukkan penurunan sejak September 2017 yang mengalami surplus sebesar 1,78 miliar dolar AS. Kemudian, pada Oktober 2017 tercatat surplus neraca perdagangan sebesar 1 miliar dolar AS.
"Tidak usah merasa aneh kalau surplusnya mengecil," kata Darmin di Jakarta, Jumat (15/12).
Ia mengakui, surplus neraca perdagangan menipis karena tertekan peningkatan impor. Meski begitu, menurutnya hal itu wajar karena Indonesia belum mampu menyediakan bahan baku dan barang modal untuk kebutuhan industri.
"Kita kalau mau ekonominya tumbuh mau nggak mau impornya juga naik. Tidak bisa ekspornya naik, impornya tidak naik. Itu berarti ada yang macet," kata Darmin.
Ia menjelaskan, surplus neraca perdagangan bisa meningkat ketika industri seperti petrokimia, besi, dan baja sudah mampu menyokong kebutuhan industri lain.
Darmin mengaku, proses ini menunjukkan perkembangan yang positif. Ia berharap, hal itu dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Ini memang sedang berjalan sehingga growth-nya di kuartal-kuartal depan ya lebih baik," katanya.