EKBIS.CO, BOGOR -- Bank Bukopin mengembangkan layanan perbankan digital Bukopin Wokee. Bank Bukopin menggelontorkan investasi Rp 300 miliar sejak 2015. Bukopin Wokee sendiri masih akan dikembangkan agar bisa memberi layanan menyeluruh.
Direktur Pengembangan Bisnis dan TI Bank Bukopin, Adhi Brahmantya, mengatakan, secara total Bukopin sudah berinvestasi Rp 300 miliar untuk mengembangkan layanan digital Bukopin Wokee sejak 2015. Masih ada sekitar Rp 150 miliar lagi yang akan dialokasikan untuk pengembangan Wokee.
Bukopin bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi BUMN dan mitra lain agar layanan ini bisa lebih efisien. Pengembangan juga terus dilakukan agar layanan yang ditawarkan bisa menyeluruh.
''Saat ini fiturnya liabilitas. Nanti coba kami kembangkan untuk kredit,'' kata Adhi di sela-sela Rapat Kerja Anggaran 2018 Bank Bukopin di Ciawi, Bogor, Jumat (15/12).
Wokee adalah inovasi perbankan digital dengan target masyarakat urban dan sadar teknologi. Bukopin menyatakan Wokee sebagai evolusi perbankan dengan digitalisasi yang membuat nasabah tidak perlu lagi ke bank bila ingin membuka rekening tabungan.
Pengguna Wokee memungkinkan nasabah menarik tunai uang di ATM Bukopin tanpa kartu. Nasabah juga bisa melakukan berbelanja di toko-toko pembayaran menggunakan kode respons cepat (QR Code).
Wokee juga menyediakan aneka pembayaran tagihan layanan umum, split interest yang memungkinkan nasabah memisahkan antara saldo tabungan dengan bunga, pengiriman dana antar rekening Wokee dan lain-lain.
Fitur-fitur Wokee akan terus dikembangkan seiring dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi, salah satunya adalah pengelola keuangan personal (Money Manager) yang berkolaborasi dengan startup fintech, split bill dan juga pay in apps untuk layanan jual beli daring.
Bukopin berharap Wokee dapat menjadi bagian utama masyarakat lekat dengan teknologi dalam bertransaksi dan akan menjadi gaya hidup generasi milenial. Apalagi generasi milenial sangat adaptif dan haus akan teknologi terbaru.
Sebelumnya, Bank Bukopin telah meluncurkan inkubasi digital BNVLabs sebagai komitmen untuk terus berinovasi menjadi bank terdepan dalam teknologi digital yang bermanfaat bagi nasabah.
Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengatakan, belanja modal rata-rata Bukopin sekitar Rp 150 miliar. Untuk 2018 pun kemungkinan akan sekitar jumlah itu.
Sekitar 60 persen belanja modal akan dialokasikan ke pengembangan teknologi informasi. Tahun depan, Bukopin berencana hanya akan membuka satu kantor di Kendari.
Sebagai layanan perbankan digital, dengan sendirinya Wokee akan jadi bagian Laku Pandai. ''Langsung maupun tidak langsung ini akan Laku Pandai melengkapi yang ada di cabang,'' kata Glen.
Saat ini, agen Laku Pandai Bukopin sebanyak 1.035 agen dari target 1000 agen pada 2017. Pada 2018, agen Laku Pandai Bukopin diharapkan bisa bertambah hingga 2.000 agen.