EKBIS.CO, BOGOR -- Bank Bukopin menggencarkan layanan digital untuk mendorong peningkatan dan dana murah (CASA) dan pendapatan imbal jasa (fee-based income). Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengatakan, melalui layanan perbankan digital Bukopin Wokee yang berbasis tabungan dan dompet elektronik diharapkan bisa terkumpul imbal jasa sebesar Rp 30 miliar pada 2018.
Sementara CASA dari Wokee diharapkan dapat terkumpul setidaknya Rp 400 miliar dari 400 ribu nasabah baru pada 2018. Di hari pertama peluncurannya, sudah ada 500 akun Wokee yang dibuka. Glen optimistis ke depan pengguna Wokee akan lebih banyak, terutama di kalangan generasi milenial.
''Wokee masih kami coba. Nanti efisiensi biayanya akan tergantung pendapatan,'' kata Glen di sela-sela Rapat Kerja Anggaran 2018 Bank Bukopin di Ciawi, Bogor, Jumat (15/12).
Dalam peluncuran Wokee, Glen menyatakan Bukopin mulai go digital. Saat ini baru layanannya baru bank ke nasabah. Nanti akan juga antara nasabah sehingga layanan yang ditawarkan lebih menyeluruh.
Direktur Pengembangan Bisnis dan TI Bank Bukopin, Adhi Brahmantya, mengatakan, besarnya imbal jasa yang ditarik dari layanan digital Wokee nantinya akan disesuaikan dengan regulasi Gerbang Pembayaran Nasional (NPG) baik di fasilitas Bukopin (on us) ataupun di fasilitas bank lain (off us). Layanan Wokee sendiri berkolaborasi dengan perusahaan telekomunikasi BUMN agar lebih efisien.
Selain itu, aplikasi perbankan ini ke depannnya bisa pula berkolaborasi dengan layanan keuangan digital lain milik komunitas. ''Kalau dulu nasabah yang datang mencari produk, sekarang produk datang ke nasabah,'' kata Adhi.