EKBIS.CO, TASIKMALAYA -- Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Ciamis, Jawa Barat, ikut berupaya menekan kenaikan harga komoditas pokok yang terjadi tiap jelang perayaan tahun baru. Salah satu cara dengan menggelar operasi pasar untuk menjaga harga beras agar stabil.
Wakil Kepala Bulog Subdivre Ciamis Teguh Firmansyah mengatakan, operasi pasar ini merupakan instruksi dari Kemendag guna membantu pemda mengendalikan harga komoditas pokok. Salah satunya beras yang menjadi komoditas utama yang dijual dalam operasi pasar. Ia memastikan kualitas beras tergolong baik dan harganya lebih murah ketimbang harga pasar.
"Operasi pasar salurkan beras kualitas medium. Tujuan untuk jaga stabilisasi pangan. Ini arahan Kemendag, Insya Allah tidak ada gejolak. Harga di pengecer kami 8.500 per kilogram, kalau di pasar 9.500," kata Teguh pada wartawan dalam pelaksanaan operasi pasar di Pasar Pancasila, Kota Tasikmalaya, Jumat (29/12).
Teguh memastikan stok beras terbilang mencukupi hingga tiga bulan ke depan. Sehingga ia berharap masyarakat tidak melakukan panic buying yang implikasinya bisa ikut menyebabkan inflasi. "Ketahanan stok tiga bulan ke depan aman. Jangan ada kekhawatiran masyarakat," ujarnya.
Teguh menyatakan, Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (OPC BP) dijadwalkan dilakukan hingga awal tahun 2018. Total beras yang disiapkan Bulog Subdivre Ciamis sepanjang operasi pasar ini mencapai 2.100 ton. "Rencana operasi pasar beras ini terus sampai awal tahun," ucapnya.
Sementara itu, pedagang beras di Pasar Pancasila mengakui merangkaknya harga beras. Salah satu pedagang, Nana mengatakan, kenaikan terjadi terus menerus selama Desember ini. "Sampai sekarang beras jenis apapun rata-rata naik 1.500 rupiah per kilogram. Misal yang tadinya Rp 10 ribu jadi Rp 11.500," jelasnya.