Jumat 29 Dec 2017 17:45 WIB

Operasi Pasar tak Buat Harga Pangan Turun di Kota Bekasi

Rep: Farah Noersativa/ Red: Budi Raharjo
Telur ayam.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Telur ayam.

EKBIS.CO, BEKASI -- Di tengah-tengah masa libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, beberapa harga bahan pokok di beberapa pasar di Kota Bekasi mengalami kenaikan. Kenaikan harga itu terpantau dalam rentang Rp 3 ribu hingga Rp 10 ribu seperti ditemukan di Pasar Baru dan Pasar Kranji.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi, Makbullah mengatakan, kenaikan harga itu terjadi di beberapa komoditas seperti daging ayam, telur ayam, dan juga cabai merah keriting. "Kenaikan itu sudah sepekan ini, semenjak sebelum hari Natal kemarin, dan kisarannya sekitar Rp 3 ribu hingga Rp 10 ribu," ujarnya, kepada Republika, Jumat (29/12).

Dalam catatannya, ia menyebut harga daging ayam per kilogram (kg) pada mulanya seharga Rp 30 ribu, dan saat ini menembus harga Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu. "Apalagi daging ayam itu berbeda-beda, ada yang paha saja sekilo itu bisa lebih mahal," katanya.

Sementara, untuk komoditas telur ayam pada masa sebelum perayaan Natal harganya terpantau Rp 22 ribu  per kg. Sementara saat ini, harganya mencapai Rp 28 ribu. Hal yang sama juga ditemukan dalam komoditas cabai merah keriting, yang sebelumnya seharga Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu, mengalami kenaikan menjadi Rp 40 ribu.

Makbullah mengatakan, penyebab terjadinya kenaikan ini adalah faktor cuaca dan juga transportasi. "Karena memang hujan, jadi pasokan sedikit," ujarnya. Ia juga menyebut, komoditi beras juga mengalami kenaikan harga, namun tak terlalu signifikan.

"Kalau beras itu stabil ya, naiknya juga sedikit-sedikit saja, hanya Rp 2 ribu hingga Rp 3 ribu," katanya. Namun untuk komoditi beras jenis premium, kenaikan harga mencapai Rp 5 ribu. Ia juga mengakui keadaan ini telah terjadi semenjak dua minggu terakhir.

Oleh sebab itu, pihaknya bersama dengan Bulog Sub Divre Karawang melakukan operasi pasar guna menstabilkan harga-harga itu.Ia menyebut operasi pasar itu telah dilakukan selama sepekan terakhir. "Namun tampaknya tak berdampak secara signifikan, mungkin karena memang sudah masanya saat ini permintaan masyarakat terpantau tinggi," ujarnya.

Makbullah juga berujar, kenaikan harga komoditi lainnya juga akan mengalami peningkatan menjelang tanggal 1 Januari atau Tahun Baru 2018. Diprediksi nanti harga daging sapi akan naik Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu. "Tapi kenaikan itu masih wajarlah," katanya.

Sebab, kata dia, kenaikan harga itu memang tak setinggi ketika musim Lebaran atau Idul Fitri. Menurutnya, pada masa itu, kenaikan bisa mencapai Rp 50 ribu.

Ia juga berujar, keadaan seperti ini akan berangsur menurun ketika telah melewati satu hingga dua pekan dari Tahun Baru 2018. Pihaknya pun akan terus mengadakan operasi pasar, bila memang dirasa perlu untuk menekan harga yang mengalami kenaikan tak terlalu tinggi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement