Jumat 29 Dec 2017 20:39 WIB

Menko Darmin: Harga Beras Naik Sedikit

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Elba Damhuri
Pegawai sedang melakukan bongkar muat beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa (26/12).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Pegawai sedang melakukan bongkar muat beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa (26/12).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui terjadi kenaikan harga bahan pangan jelang akhir tahun. Ia menyebutkan, sebagian besar harga pangan di pasaran tetap normal meski terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dibandingkan beberapa bulan sebelumnya.

"Pertama, harga telur dan ayam (mengalami kenaikan). Beras naik sedikit. Di bawah satu persen, tapi naik," ujar Darmin di Jakarta, Jumat (29/12).

Dalam rapat koordinasi mengenai pangan yang digelar di Kantor Kemenko Perekonomian, ia mengaku pemerintah sedang mengkaji kebijakan yang perlu diambil.

"Paling untuk rastra-nya apa perlu ditambah atau tetap saja. Kita masih perlu berpikir dalam satu atau dua hari ini. Bukan yang Desember. Kalau Desember kan sudah jalan," ujar Darmin.

Darmin juga mengisyaratkan pasokan beras masih aman pada akhir tahun. Hal itu berdasarkan pantauan pasokan beras ke Pasar Induk Cipinang.

"Arus beras ke Pasar Induk Cipinang mengalami sedikit penurunan dari normalnya tapi masih di atas 3.000 ton sehari," ujar Darmin.

Kenaikan harga beras terjadi di daerah

Harga beras yang dijual pedagang beras di pasar tradisional Kota Bandar Lampung masih bertahan tinggi pada akhir 2017. Diperkirakan harga tersebut akan terus bergerak naik hingga pertengahan Januari 2018, sedangkan harga komoditas dapur lainnya seperti cabai, bawang merah dan putih masih normal.

Penjual mematok harga beras medium karung 10 kilogram (kg) Rp 117 ribu Rp 118 ribu, padahal harga normal Rp 107 ribu Rp 109 ribu. Sedangkan beras kualitas biasa (asalan) berkisar Rp 92 ribu sampai Rp 95 ribu per karung 10 kg. Beras kualitas asalan yang dijual eceran berkisar Rp 8.500 hingga Rp 9.000 per kg.

Menjelang akhir tahun, harga beras di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu makin melonjak. Pasokan gabah dari petani pun semakin sulit diperoleh.

 

Berdasarkan pantauan Republika.co.id di Pasar Baru Indramayu, harga beras premium kualitas satu saat ini mencapai Rp 11.600 per kg untuk pembelian karungan (kapasitas karung 25 kg beras), kualitas dua seharga Rp 11.400 per kg dan kualitas tiga senilai Rp 11 ribu per kg.

 

Sedangkan beras medium kualitas satu saat ini seharga Rp 10.600 per kg, kualitas dua Rp 10.200 per kg dan kualitas tiga Rp 10 ribu per kg. Saat awal Desember lalu, harga beras premium kualitas satu masih di kisaran Rp 10 ribu per kg. dan beras medium kualitas satu masih Rp 9.400 per kg.

Jelang pergantian tahun, harga beras di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, merangkak naik. Kenaikannya mencapai Rp 1.000 per kilogram.

Kenaikan ini membuat sejumlah ibu rumah tangga protes. Pasalnya, kenaikan harga beras ini bisa disusul oleh bahan pangan lainnya.

Popon Kurniasih (43 tahun), ibu rumah tangga asal Gang Flamboyan III, Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta, mengatakan, sudah dua hari terakhir harga beras naik. Biasanya, beras kualitas medium Rp 10 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 11 ribu per kilogram. Kenaikannya lumayan tinggi.

"Harus segera diantisipasi, jika tidak bisa memicu harga yang lain turut naik," ujar Popon, kepada Republika.co.id, Selasa (26/12).

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengakui adanya kenaikan harga pangan di beberapa daerah terutama untuk beras, daging ayam, dan telur. Ada kenaikan harga untuk beras medium karena keterbatasan pasokan.

Hal tersebut akan diatasi dengan menggelar Operasi Pasar ataupun Pasar Murah guna memenuhi kebutuhan beras medium di masyarakat.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement