Senin 08 Jan 2018 16:33 WIB

Harga Beras Bikin Jantung Berdebar

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Agus Yulianto
Operasi beras yang digelar Bulog untuk meredam kenaikan harga beras.
Foto: Republika/Prayogi
Operasi beras yang digelar Bulog untuk meredam kenaikan harga beras.

EKBIS.CO, PURWAKARTA -- Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta, terus merangkak naik. Saat ini, kenaikannya mencapai Rp 2.000 per kilogram untuk semua kualifikasi komoditi tersebut. Harga beras termurah mencapai Rp 9.500 per kiloram. Kondisi ini, jelas membuat ibu-ibu rumah tangga menjerit.

Siti Rukoyah (36 tahun), warga Desa Lebak Anyar, Kecamatan Pasawahan, mengaku sangat kaget dengan harga beras saat ini. Dirinya biasa membeli beras dengan satuan liter, sebulan yang lalu harganya masih Rp 8.500. Kini, menjadi Rp 10.500 per liternya.

"Naiknya bikin kaget dan jantung berdebar. Soalnya perbedaan harganya sampai Rp 2.000 dari bulan lalu," ujarnya, kepada Republika.co.id, Senin (8/1).

Menurut Siti, kondisi ini harus segera diatasi. Sebab, bila beras sudah naik, maka bahan pangan lainnya akan mengikuti. Jika sudah demikian, derita yang ditanggung ibu-ibu rumah tangga akan semakin besar.

Terlebih lagi, bagi ibu rumah tangga yang hanya mengandalkan penghasilan dari suami. Jelas, sangat keberatan bila harga pangan mengalami kenaikan. Apalagi beras, merupakan bahan pangan pokok yang harus ada.

"Bagaimana ini, penghasilan suami pas-pasan. Tetapi, bahan pokok terus naik. Belum bayar sekolah anak-anak, bayar listrik, pulsa, dan lainnya," ujar ibu berkerudung ini.

Menurut Siti, sebaiknya pemerintah harus segera turun tangan. Yaitu, dengan menggelar operasi pasar (OP). Dengan adanya OP, diharapkan harga beras kembali stabil. Sebaliknya, bila dibiarkan khawatir harga beras akan terus naik.

Sementara itu, Ahmad (58 tahun) pemilik toko beras PD Djembar, Jl Terusan Kapten Halim, Pasar Rebo, mengatakan, kenaikan ini merupakan yang tertinggi selama setahun terakhir. Biasanya, kenaikan harga beras terbilang normal. Yaitu Rp 100 sampai Rp 500 per kilogram. Tetapi, dalam sebulan terakhir naiknya mencapai Rp 2.000 per kilogram.

"Naiknya sangat luar biasa," ujarnya. Dengan harga seperti ini, lanjut Ahmad, tak hanya ibu-ibu rumah tangga, pedagang juga mengeluh. Pasalnya, keuntungan yang diperoleh pedagang sangatlah tipis. Sebab, modal untuk membeli berasnya sangat besar. Tetapi, pedagang juga berupaya untuk menekan kenaikan harga, supaya tidak ditinggalkan pelanggan.

Menurut Ahmad, saat ini harga beras dengan kualitas super mencapai Rp 12.500 per kilogram. Beras dengan kualitas medium Rp 10.500 per kilogram. Sedangkan, beras dengan kualitas jelek harganya Rp 9.500 per kilogram. "Untuk stoknya banyak. Di gudang kami saja ada 100 ton. Tetapi, harganya yang harus segera distabilkan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement