EKBIS.CO, PURWOKERTO -- Untuk meredam kenaikan harga beras, Bulog Sub Divre Banyumas mengguyur pasat dengan beras OP (Operasi Pasar). ''Hampoir setiap hari kami menggelar OP. Baik do pasar-pasar tradisional wilayah Kabupaten Banyumas, maun kabupaten lain wilayah operasi kami,'' jelas Kepala Bulog Sub Divre Banyumas, Setio Wastono, Selasa (9/1).
Dia menyebutkan, di wilayah Kabupaten Banyumas ada 18 pasar yang menjadi lokasi sasaran OP. Sedankan di Kabupaten Cilacap ada lima pasar, serta Kabupaten Purbalingga dan Banjarnegara masing-masing empat pasar.
''Kami menggelar OP di berbagai lokasi pasar untuk meredam lonjakan harga beras. Kami akan terus melakukan OP hingga musim panen raya yang kami perkirakan mulai berlangsung awal Maret 2018, dimana harga beras kami perkirakan akan mulai berangsur turun,'' jelasnya.
Dalam OP yang digelar Bulog, Setio mengaku, beras yang dijual merupakan beras kualitas medium yang diambilkan dari cadangan beras pemerintah (CBP). Namun dalam OP kali ini, pihaknya tidak hanya menjual beras langsung pada konsumen. Melainkan juga pada pedagang pasar, yang kemudian diharuskan menjual beras dengan tingkat harga yang sudah ditentukan.
''Pada konsumen, kami menjual beras medium dengan harga Rp 9.350 atau di bawah HET Rp 9.450 per kg. Namun kepada pedagang pasar, kami menjual dengan harga Rp 8.000 agar para pedagang juga memiliki margin keuntungan,'' jelasnya.
Mengenai OP yang sudah dilakukan, Setio menyebutkan, sejak awal Januari 2018 pihaklnya sudah menyalurkan beras OP sebanyak 480 ton. Sedangkan pada Selasa (9/1), pihaknya menyiapkan sebanyak 100 ton untuk kebutuhan OP.