EKBIS.CO, CIREBON -- Bulog Sub Divisi Cirebon sudah menggelontorkan 4.700 ton beras untuk operasi pasar di wilayah kerja. Operasi pasar dimaksudkan untuk menekan harga beras di pasaran agar tidak terlalu tinggi.
"Penyalurannya dilakukan melalui mitra kami," kata Kepala Bulog Sub Divisi Cirebon, Dedi Aprilyadi, Rabu (10/1).
Dedi menyebutkan, ada 30 mitra kerja yang mereka libatkan untuk penyaluran beras operasi pasar di wilayah kerja Bulog Sub Divisi Cirebon yakni yang meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Majalengka.
Dedi menyebutkan, untuk beras medium yang berasal dari beras Bulog, saat ini sudah dijual seharga Rp 9.000 per kilogram. Meski ada kenaikan, namun tidak terlalu tinggi, khususnya untuk beras medium. Operasi pasar itu akan dilakukan hingga akhir Maret 2018 yakni saat menjelang masa panen raya di sejumlah daerahtermasuk di wilayah Cirebon.
Ketua Himpunan Kerukunan TaniIndonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon, Tasrip Abu Bakar, mengakui saat ini ada kenaikan harga beras di pasaran. Namun, dia menilai kenaikan itu masih terjangkau oleh masyarakat. "Tidak perlu impor beras," kata Tasrip.
Tasrip menyatakan, untuk menurunkan harga beras, maka yang harus diperbaiki adalah tata kelola distribusi beras. Menurutnya, tingginya harga beras lebih diakibatkan oleh tata kelola distribusi beras.
"Harga beras jangan dipermainkan. Tata kelola distribusi beras harus diperbaiki. Itu tugas pemerintah, " ujar Tasrip.