EKBIS.CO, PURWAKARTA -- Sejumlah peternak ayam broiler (potong) di Kabupaten Purwakarta, mengklaim sampai saat ini tidak ada kenaikan harga di tingkat peternak. Untuk harga ayam, masih sama seperti tahun lalu yakni, mencapai Rp 18.775 per kilogram.
Endang Sopandi (49 tahun), peternak ayam broiler asal Kampung Sukamaju 2, Desa Cibeber, Kecamatan Kiarapedes, mengatakan, sampai saat ini belum ada kenaikan harga ayam di tingkat peternak. Hal itu terutama, peternak yang sudah menjadi mitra perusahaan pemasok ayam broiler. Menurutnya, fonemena mahalnya harga ayam potong di pasaran ini, bukan karena kenaikan harga di tingkat peternak.
"Bisa jadi, kenaikan ayam saat ini dipengaruhi produksi yang kurang bagus atau karena momen tertentu seperti, tahun baru," ujarnya, kepada Republika.co.id, Kamis (18/1).
Akan tetapi, kata Endang, produksi ayam broilernya sampai saat ini masih bagus. Karena, dalam per periode ternak sampai panen yaitu mencapai 30 hari, dia mampu mengirim ayam mencapai 2.000 ekor atau setara dengan 2.500 kilogram.
Ayam tersebut, kata dia, sudah langsung diambil oleh perusahaan mitra kerjanya. Kemudian, didistribusikan ke wilayah Karawang. Dari kerja sama ini, kata Endang, keuntungan yang diperoleh peternak mitra selisihnya hanya 30 persen. "Karena saya peternak mitra, jadi soal keuntungan ada kesepakatannya, yaitu tidak lebih dari 30 persen," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta, Wita Gusrianita, mengatakan, beberapa hari yang lalu harga ayam potong di pasaran sempat tembus Rp 40 ribu per kilogram. Kondisi ini, dipengaruhi suplai yang menurun. "Tapi, sekarang sudah berangsur-angsur turun. Harga ayam sekarang Rp 38 ribu per kilogram. Lalu, telur Rp 24 ribu per kilogram," ujarnya.