EKBIS.CO, ABU DHABI -- Maskapai Emirates mengumumkan pemesanan 36 unit pesawat Airbus A380. Kesepakatan senilai Rp 16 miliar dolar AS (sekitar Rp 213 triliun) itu sekaligus menggagalkan rencana Airbus untuk menghentikan produksi A380 jika Emirates tak mau membeli pesawat perusahaan yang berbasis di Eropa itu.
Emirates merupakan satu-satunya maskapai yang menggunakan A380 di garis depan operasi bisnis mereka. Semula, pesanan A380 oleh Emirates ini akan dilakukan saat Dubai Airshow berlangsung pada November 2017 lalu. Namun Emirate malah memesan 40 unit pesawat Boeing 787 Dreamliner.
Emirates menyatakan pesanan 20 unit pesawat A380 ini sudah final. Maskapai terbesar dunia itu berencana akan memesan lagi 16 unit A380. Pesanan Emirate direncakan selesai bertahap mulai 2020 mendatang, demikian dilansir BBC, Kamis (18/1).
Emirates merupakan konsumen terbesar produsen pesawat. Emirates memiliki 101 unit pesawat yang terbank aktif dan 41 unit lain yang ditempatkan di berbagai tempat. Awal pekan ini, Direktur Penjualan Airbus John Leahy mengatakan Airbus akan menghentikan produksi A380 bila Emirates tidak memesan lagi pesawat itu.
Sebelum pesanan Emirates ini datang, Airbus sudah mengamankan pesanan 317 unit A380 sejak 2007. Debut penerbangan komersial A380 dilakukan Singapore Airlines pada Oktober 2007 dari Singapura ke Sydney.
Qantas lalu memesan A380 pada 2008 untuk rute penerbangan Melbourne ke Los Angeles. Air France dan Lufthansa juga memakai Airbus A380. Namun, Emirates tetap konsumen utama A380 selama bertahun-tahun.
Pesawat A380 pertama kali diproduksi pada 1990an dan terang-terangan menggantikan Boeing 747 dengan sejumlah pengembangan pada 1993. Pesawat ini memiliki kursi berjumlah sama di kedua sisi dalam kabin. Pesawat ini juga didesain untuk bisa menfasilitasi aneka fasilitas seperti bar, kamar rias, toko bebas bea dan cukai, atau setelan lain sesuai keinginan pengguna pesawat.