Rabu 24 Jan 2018 09:42 WIB

Miris, Pekerja di Cina Diupah Pakai Batu Bata

Pekerja yang berasal dari Provinsi Yunan di tenggara Cina ini tak punya pilihan lain.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Seorang pekerja di Cina
Foto: economist.com
Seorang pekerja di Cina

EKBIS.CO, BEIJING -- Para pekerja pabrik bata di selatan Cina diupah dengan bata untuk menutup gaji mereka sebesar 90 ribu yuan (14.050 dolar AS) yang belum dibayarkan.

Xinhua awal pekan ini melansir, pekerja di 30 pabrik di Nanchang, Provinsi Jiangxi setuju menerima 290 ribu bata sebagai ganti 80 ribu yuan upah mereka yang belum dibayarkan pemilik pabrik. Pekerja pabrik yang seluruhnya pekerja dari Provinsi Yunan di tenggara Cina tak punya pilihan lain selain menerima tawaran itu.

Setelah Departemen Tenaga Kerja setempat membawa persoalan ini ke pengadilan, para pekerja sepakat menerima bata dari pabrik sebagai ganti upah yang tertahan. Pemilik pabrik sendiri masih mencari jalan untuk membayar sisa upah sebesar 10 ribu yuan yang masih terutang.

Kabar itu memancing warganet di Cina bersuara. Banyak pengguna Sina Weibomicroblog yang meyatakan khawatir dengan terus berulangnya kasus pengupahan tak layak terhadap buruh migran.

Ada pula warganet yang bercanda kondisi pekerja pabrik bata itu adalah dampak bubble industri properti di Cina. Mereka menyebut hal itu menyedihkan karena uang diganti bata.

Sengketa antara pekerja migran dengan pemilik pabrik merupakan hal yang relatif umum di musim dingin, terutama menjelang Tahun Baru Cina.

Federasi Perdagangan Cina menyatakan pihak mereka sudah membantu lebih dari lima juta pekerja migran di Cina yang diupah rendah melalui bantuan dana sebesar 30 miliar yuan (4,5 miliar dolar AS) dalam lima tahun terakhir.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement