EKBIS.CO, NEW YORK -- Setelah lebih dari tiga tahun anjlok, harga minyak mentah di West Texas Intermediate tercatat melampaui angka 65 dolar AS per barel. Capaian ini terbilang signifikan karena pada angka inilah perusahaan pengeboran minyak bisa mulai merasakan laba.
Meskipun hal itu juga tergantung metode pengeboran yang dilakukan, demikian dilansir Business Insider, Rabu (24/1). Harga minyak dunia sempat mengalami anjlok harga dengan titik terendah 26,21 dolar AS per barel pada Februari 2016.
Harga minyak kemudian mulai kembali naik saat Organisasi Negara Produsen Minyak (OPEC) dan sekutu mereka seperti Rusia mengurangi produksi untuk mendorong sisi permintaan mulai November 2016.
Harga minyak yang rendah memaksa perusahaan-perusahaan minyak besar menarik kembali rencana investasi mereka. Anadarko dan Chevron bahkan memangkas belanja mereka dengan tetap melanjutkan operasional ladang-ladang minyak yang sedang mereka garap.
Asosiasi Informasi Energj AS memprediksi, produksi bahan bakar fosil akan mencapai harga tertinggi pada 2018 dan 2019. Mereka menyebut produksi minyak metode fracking akan jadi katalis pemulihan harga minyak.