EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina Hulu Energi (PHE) siap mengelola lima blok terminasi yang akan ditugaskan kepada induk usaha, PT Pertamina (Persero). Lima blok terminasi itu merupakan bagian dari total delapan wilayah kerja migas yang kontraknya berakhir pada tahun 2018.
Direktur Utama PHE Gunung Sardjono Hadi mengatakan perseroan telah memasukkan kinerja kelima blok terminasi itu ke dalam rancangan kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2018. Tahun ini, perseroan mengalokasikan investasi senilai 536,54 juta dolar AS dengan target produksi minyak sebesar 70,41 juta barel per hari (MBOPD), sedangkan produksi gas sebesar 771,07 juta kaki kubik (MMSCFD).
Perseroan siap melakukan revisi bila ada keputusan yang tidak sesuai perkiraan terkait blok migas yang akan terminasi tersebut. “Kami masih tunggu keputusan induk usaha, setelah itu akan berbicara dengan operator existing,” ujar Gunung, Selasa (13/2).
Nantinya, lima blok terminasi itu akan menggunakan skema gross split. Lima blok terminasi yang siap dikelola PHE ini antara lain, North Sumatera Offshore (NSO), North Sumatera B (NSB), Tuban, Ogan Komering, dan South East Sumatera (SES).
Terkait pengelolan lima blok terminasi ini PHE membuka peluang operator sebelumnya atau mitra baru untuk masuk ke blok terminasi yang diserahkan ke perseroan. Namun, keputusan untuk menggandeng mitra akan ditentukan oleh PT Pertamina (Persero).
Lebih lanjut Gunung menuturkan, perseroan akan tetap melakukan eksplorasi dan menjaga produksi lima blok terminasi ini. Dia menyebutkan produksi Ogan Komering sudah di atas target per Februari 2018.
"Perseroan juga masih melakukan pengeboran dua sumur eksplorasi pada NSO dan North Sumatera B (NSB) tahun ini," ujarnya.